jpnn.com, SURABAYA - 3.000 anak-anak memadati Lapangan Bangunsari, Kelurahan Dupak, Krembangan, kemarin (3/11). Mereka hadir untuk meramaikan peringatan Hari Santri Nasional yang digelar Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama Krembangan.
Para santri yang merupakan murid TK, SD, dan SMP tampak bersemangat. Mereka mulai berbaris sekitar pukul 06.00. Sambil mengenakan kopiah dan sarung, anak-anak mengibarkan bendera dan bersalawat.
Peringatan Hari Santri menghadirkan bendera Merah Putih sepanjang 22 meter. Bendera tersebut diarak keliling kampung disertai suara drum band. ''Itu dijahit sendiri sama panitia. Pembuatannya selama seminggu,'' kata Ketua Panitia Susanto.
Susanto menjelaskan, bendera tersebut bakal disimpan di salah satu rumah warga. Nanti benda itu akan dikibarkan secara rutin. Menurut Susanto, bendera menjadi simbol semangat arek-arek Dupak dalam memperingati Hari Santri.
Selain para santri di wilayah Krembangan, acara tersebut dihadiri sejumlah tokoh. Antara lain, pengasuh Ponpes Amanatul Ummah KH Asep Saifuddin Chalim, Ketua PC NU Surabaya Achmad Muhibbin Zuhri, dan KH Muhammad Khoiron Syu'aib. Kiai Asep yang tiba saat acara berlangsung sempat naik ke panggung untuk memberikan kata-kata motivasi.
''Santri merupakan embrio pengendali negara di masa depan. Jadi, harus tetap semangat untuk beribadah dan belajar,'' jelas Kiai Asep dengan bijaksana. Dia berpesan agar para santri menjadi ulama nantinya. Mereka harus ikut berjuang demi negara.
Selain itu, acara tersebut diwarnai penyerahan cenderamata dari Direktur JTV Imam Syafi'i ke peserta karnaval. ''Ini bukan apa-apa, hanya bentuk apresiasi,'' ungkap pria yang juga maju sebagai caleg DPRD Surabaya dalam Pileg 2019 mendatang itu.
Peringatan Hari Santri diakhiri dengan kegiatan karnaval. (hen/c20/ano)
BACA JUGA: Jokowi Lepas 1 Juta Kirab Santri di Sidoarjo
BACA ARTIKEL LAINNYA... Santri Harus Perkuat Wawasan Kebangsaan Demi Jaga NKRI
Redaktur : Tim Redaksi