Sapi Langka, Harga Meroket

Sabtu, 27 Oktober 2012 – 07:50 WIB
SURABAYA-Harga daging sapi diperkirakan bakal meroket dalam minggu depan. Kenaikan tersebut disebabkan keberadaan sapi hidup atau bakalan makin langka. Saat ini tercatat harga sapi rata-rata di pasaran Rp 60 ribu-75 ribu per kg. Diprediksi dalam waktu dekat melonjak ke kisaran Rp 80 ribu per kg.

Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar Jatim Muthowif mengatakan sampai hari ini harga daging sapi di pasaran masih tercatat Rp 60-75 ribu per kg. Harga tersebut sudah bertahan sejak hari raya Idul Fitri Agustus lalu. Dia memperkirakan, sejalan dengan pelaksanaan hari raya Idul Adha, harga daging akan terkerek naik.

"Harga daging itu dibentuk tiga hal, yakni harga momentum, harga umum dan harga pelanggan. Nah, biasanya pada momentum seperti sekarang harga bakal naik, diperkirakan bisa mencapai Rp 78-80 ribu per kg dengan harga sapi hidup sekitar Rp 30-31 ribu per kg," katanya kemarin (26/10).

Menurut ia, kenaikan tersebut dipicu kelangkaan pasokan sapi hidup atau bakalan. Apalagi selama ini sapi hidup banyak disuplai dari peternak rakyat yang hanya memiliki 2-4 ekor sapi.

"Beda kalau peternakan sapi dikelola oleh home industri, karena ada jaminan stok. Sedangkan kalau peternak rakyat, mereka jual ketika perlu uang saja. Lagi pula menjelang idul adha banyak peternak yang menjual ternaknya," urainya.

Dikatakan, kalau harga daging sapi terlanjur naik, maka sulit turun dan cenderung bertahan sampai ada momen untuk terus naik. "Kalau stok sapi bakalan menipis, maka yang berlaku hukum pasar. Sebenarnya bisa saja menekan harga dengan mengurangi jalur perdagangan, yakni dari peternak langsung ke rumah pemotongan hewan (RPH). Selama ini yang terjadi, sapi peternak banyak dibeli oleh blantik, baru lari ke RPH. Kemudian dari RPH dijual ke pasaran. Harapannya kalau jalur itu dipotong, peternak bisa menikmati harga kalau memang di pasaran sedang tinggi," tandasnya.

Malah, lanjut dia, kelangkaan sapi akan membuat orang mencari keuntungan dengan menjual daging glonggongan. Sebelum ini, pihaknya banyak menemukan daging glonggongan dijual. Memang, dari segi harga relatif lebih miring, yakni selisih Rp 5.000-6.000 lebih murah.

"Daging ini memiliki kadar air tinggi, sehingga ketika dijual airnya masih menetes. Selain itu warnanya lebih putih dari biasanya," tutur dia. (res)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Bangun Listrik Sampah

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler