MOSKOW- Rasisme di Italia memang sudah sangat parah. Beberapa pemain kulit hitam terus saja menjadi korban bully dari penonton. Terbaru ialah ketika striker AC Milan dibully para supporter AS Roma ketika dua tim tersebut bentrok akhir pekan lalu. Itu merupakan kejadian kesekian kalinya. Sebelumnya, gelandang Milan Kevin Prince Boateng juga mendapatkan perlakuakn serupa.
Sayangnya, FIGC selaku induk sepakbola Italia terkesan diam saja. Mereka tak bisa menjatuhkan sanksi tegas atas perlakuan rasisme tersebut. Hal itulah yang membuat Fabio Capello angkat bicara. Pria yang kini menukangi Timnas Rusia tersebut menyarankan agar Italia belajar dari Inggris dan Spanyol untuk mengatasi kasus rasisme itu.
“Italia harus belajar dari Inggris dan Spanyol. Di dua negara tersebut, keputusan diambil untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan kasus rasisme. Di Spanyol, pemain bisa bertanding tanpa hartus mendapatkan teriakan seperti monyet,” terang Capello kepada Rai Sport.
Mantan pelatih Real Madrid tersebut mengatakan bahwa Italia harus bertindak tegas jika ada kasus rasisme. Hal itu sudah ditunjukkan Inggris. Striker Liverpool Luis Suarez bahkan harus menerima hukuman delapan pertandingan karena mengeluarkan kalimat bernada rasis pada bek Manchester United Patrice Evra.
“Semua tindakan rasis dari Ultras harus dihilangkan. Saya selalu vocal untuk mengatasi kasus tersebut. Ada system keadilan. Bukan hanya keadilan di olahraga, namun juga keadilan biasa. Jadinya hal yang dilakukan FIGC tidak bisa dibandingkan dengan Liga Inggris,” tambah mantan pelatih Timnas Inggris tersebut.(jos/jpnn)
Sayangnya, FIGC selaku induk sepakbola Italia terkesan diam saja. Mereka tak bisa menjatuhkan sanksi tegas atas perlakuan rasisme tersebut. Hal itulah yang membuat Fabio Capello angkat bicara. Pria yang kini menukangi Timnas Rusia tersebut menyarankan agar Italia belajar dari Inggris dan Spanyol untuk mengatasi kasus rasisme itu.
“Italia harus belajar dari Inggris dan Spanyol. Di dua negara tersebut, keputusan diambil untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan kasus rasisme. Di Spanyol, pemain bisa bertanding tanpa hartus mendapatkan teriakan seperti monyet,” terang Capello kepada Rai Sport.
Mantan pelatih Real Madrid tersebut mengatakan bahwa Italia harus bertindak tegas jika ada kasus rasisme. Hal itu sudah ditunjukkan Inggris. Striker Liverpool Luis Suarez bahkan harus menerima hukuman delapan pertandingan karena mengeluarkan kalimat bernada rasis pada bek Manchester United Patrice Evra.
“Semua tindakan rasis dari Ultras harus dihilangkan. Saya selalu vocal untuk mengatasi kasus tersebut. Ada system keadilan. Bukan hanya keadilan di olahraga, namun juga keadilan biasa. Jadinya hal yang dilakukan FIGC tidak bisa dibandingkan dengan Liga Inggris,” tambah mantan pelatih Timnas Inggris tersebut.(jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Muenchen tak Akan Kejar Rooney
Redaktur : Tim Redaksi