jpnn.com - SURABAYA – Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menuntut kemampuan memasarkan sebuah produk dengan oke. Selain persaingan semakin ketat, banyak negara lain yang memang lebih unggul di bidang perpajakan dan kemudahan berinvestasi.
Founder and Chairman Markplus Inc Hermawan Kartajaya menyatakan, skill tenaga kerja Indonesia harus ditingkatkan. Sales (penjualan) and service (pelayanan) harus menyatu.
BACA JUGA: Puncak Panen, Bulog Target Serap 736 Ribu Ton
“Kita harus bisa memanfaatkan strategi marketing, misalnya iklan. Jadi bukan iklan yang kita jual,’’ kata Hermawan, Selasa (19/4) kemarin.
Positioning daerah juga ikut mendukung. Misalnya, Jawa Timur (Jatim) yang mempunyai banyak potensi. Salah satunya adalah jumlah pondok pesantren (ponpes) yang banyak.
BACA JUGA: Gandeng Perusahaan Jerman, Antam Investasi Rp 10,5 T
Itu merupakan modal bagi Jatim untuk branding sebagai provinsi yang kuat dari segi agama. Wali Kota Batu Eddy Rumpoko menambahkan, daerah tidak hanya wajib mengenal potensi.
Namun, bagaimana mengolah potensi tersebut juga penting. Kota Batu sudah branding sebagai Kota Wisata Batu (KWB). Tujuannya memperkuat positioning Kota Batu sebagai daerah wisata.
BACA JUGA: Woww... Transaksi IIMS Tembus Rp 2,2 Triliun
“Batu itu kota kecil yang unggul di sektor agro, tapi sekaligus menarik untuk didatangi wisatawan. Dengan pertanian dan kondisi alam yang bagus, Batu punya modal untuk unggul di bidang pariwisata,’’ ujarnya saat menerima penghargaan Marketeers of The Year 2016 kategori Government dari Markplus Inc kemarin. (rin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BMW Alcantara Edition Mewah Banget
Redaktur : Tim Redaksi