Saran untuk Pemilik Restoran agar Usaha Tetap Moncer

Kamis, 11 Februari 2021 – 00:08 WIB
Ilustrasi logo kafe dan restoran. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Bisnis restoran menjadi salah satu sektor yang paling terdampak pandemi virus corona (covid-19).

Meskipun pemerintah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro, bisnis restoran belum pulih seperti sediakala.

BACA JUGA: Influencer yang Meraup Sukses dari Bisnis Tas dan Alat-alat Tulis

Grant Thornton pun mengevaluasi perkembangan industri ini terkait kondisi dan tren yang berkembang dalam industri restoran secara umum pada masa sebelum dan selama pandemi terjadi.

Analisis itu diharapkan bisa memberikan pandangan baru terhadap pelaku bisnis restoran dan food and beverages di Indonesia, terutama untuk menentukan strategi bisnis guna mengantisipasi jika PPKM mikro Jawa-Bali terus berlaku.

BACA JUGA: 5 Wanita Ini Sukses Menggeluti Bisnis Kaum Adam

CEO sekaligus Managing Partner Grant Thornton Indonesia Johanna Gani mengatakan, dampak covid-19 memang meningkatkan tantangan yang telah dihadapi industri restoran sebelum pandemi.

“Jika pelaku usaha dapat mengimplementasikan strategi dengan tepat, mereka akan dapat melewati pandemi ini dengan baik,” kata dia, Rabu (10/2).

Dia menambahkan, makin awal pelaku usaha bisa mengidentifikasi outlet yang berkinerja baik tentu kian aman.

“Kami selalu mengatakan ini kepada klien kami terlepas mereka berasal dari industri ritel baik restoran ataupun non-restoran,” kata Johanna.

Menurut Johanna, review secara berkala terhadap kebutuhan kas serta analisis atas pendapatan dan laba kotor sangat dibutuhkan .

“Dengan demikian, pelaku usaha dapat mengambil keputusan yang tepat dan cepat untuk dapat bertahan di situasi pandemi ini,” tambah Johanna.

Selain itu, pelaku usaha juga harus memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menjalankan bisnisnya.

Di antaranya ialah menyediakan scan QR-code dan pembayaran dengan sistem cashless.

Menurut Johanna, tingginya pesanan melalui layanan antar yang didukung kemudahan akses via platform online delivery akan tumbuh signifikan sepanjang tahun.

Sebab, terobosan itu memungkinkan pelanggan mengonsumsi makanan favorit tanpa harus berinteraksi langsung di dalam restoran dengan banyak orang.

“Maraknya promo serta ditambahnya fitur mengambil pesanan makanan sendiri di restoran (self pick-up) juga menjadi salah satu faktor pertimbangan tingginya konsumsi makanan melalui platform online delivery,” kata Johanna. (jos/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler