Sarankan Sidang Isbat Awal Ramadan Digelar Tertutup, mengapa?

Senin, 08 Juni 2015 – 07:20 WIB
Dok. Jawa Pos Group

jpnn.com - JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) diperkirakan menggelar sidang isbat penetapan awal puasa pada 17 Juni. Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay meminta agenda tahunan itu dilakukan tertutup dari liputan media.

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut mengatakan, tahun lalu Kemenag sudah arif dan bijaksana dengan menggelar sidang isbat penetapan awal puasa, Lebaran, dan Idul Adha secara tertutup. ’’Saya berharap tahun ini juga digelar tertutup,’’ katanya di Jakarta kemarin.

BACA JUGA: Waduh! Anak Buah Agung Laksono Cueki Tim Nego

Menurut dia, sidang isbat yang digelar tertutup bisa menghindari potensi gejolak di masyarakat. Sebab, dalam proses sidang isbat itu, akan muncul adu pandangan tentang penetapan tanggal-tanggal di kalender Hijriah. Dia khawatir akan muncul gejolak di masyarakat yang belum mengetahui ilmu falak dengan baik.

Saleh mendapat informasi bahwa tahun ini awal Ramadan dan Idul Fitri tidak ada perbedaan antara Muhammadiyah, pemerintah, dan Nahdlatul Ulama (NU). Meski begitu, sidang isbat tetap harus digelar tertutup.

BACA JUGA: Siapa Kandidat Pengganti Jenderal Moeldoko? Ini Jawaban Pak Tedjo

Sebab, awal Ramadan dan Idul Fitri sama murni karena posisi hilal (bulan muda). Bukan karena telah terjadi kesepakatan adanya satu kriteria penetapan awal bulan Hijriah antara NU dan Muhammadiyah.

Sampai saat ini dua ormas Islam besar di Indonesia itu memiliki kriteria berbeda. Muhammadiyah menggunakan sistem hisab. Intinya, bila tinggi hilal telah berada di atas ufuk, bulan sudah berganti dalam kalender Hijriah.

BACA JUGA: Berdasar Survei, Inilah Kota yang Dianggap Tepat Gantikan Jakarta sebagai Ibu Kota

Sebaliknya, NU memiliki kriteria lain. Mereka menetapkan bulan berganti jika tinggi hilal sudah lebih dari 2 derajat di atas ufuk. Sistem itu dikenal dengan sebutan rukyatulhilalatau melihat langsung posisi bulan.

Dirjen Bimas Islam Kemenag Machasin mengatakan siap menggelar sidang isbat secara tertutup. Dia menuturkan, sidang isbat terdiri atas beberapa rangkaian. Pertama, paparan pengamatan astronomi, biasanya oleh Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin. Sesi paparan kajian astronomi tersebut digelar terbuka.

Setelah itu, masuk sidang inti. Nah, proses sidang inti tersebut digelar terutup di aula kantor Kemenag, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Baru setelah ada keputusan sidang, menteri agama beserta jajaran ormas Islam menyampaikan secara terbuka kepada masyarakat umum melalui media massa. (wan/c10/nw)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... MERS di Korsel Bukan SARS Tidak Akan Jadi Ancaman Global


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler