jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Hajriyanto Y Thohari, mengingatkan Ustadz Yusuf Mansur agar tidak mencampurkan bisnis dengan agama. Alasannya, bisnis dan agama punya orientasi berbeda sehingga dikhawatirkan akan muncul penyimpangan jika keduanya digabungkan.
"Bisnis itu bidang pekerjaan yang sangat mulia. Tetapi jika memang benar-benar mau berbisnis, sebaiknya rasional saja, tidak usah membawa-bawa uang jamaah keagamaan yang biasanya lugu-lugu," kata Hajriyanto kepada JPNN, (23/7) malam.
BACA JUGA: KPUD Didorong Sosialisasi DPS Lewat Media Sosial
Menurutnya, jika memang ingin menggalang dana untuk bisnis maka Yusuf sebaiknya mendirikan PT atau CV sesuai undang-undang tentang Perseroan Terbatas. Tokoh muda Muhammadiyah yang lebih karib disapa Hajri itu menegaskan, bisnis tak usah ditempelkan dengan kegiatan keagamaan.
"Memang tidak ada larangan menghimpitkan keduanya, cuma harus disadari bawa kegiatan bisnis itu profit oriented dan sangat rasional. Sedangan kegiatan keagamaan itu spiritual, orientasinya pahala," ucapnya.
BACA JUGA: Habib Rizieq Hina SBY, FPI Dianggap Makar
Hajri juga menegaskan, tidak ada istilah primordialisme dalam bisnis karena sifatnya yang rasional dan berorientasi laba. Meski demikian diakuinya bahwa agama tetap harus menjadi acuan moral dan etika dalam berbisnis. "Tetapi jangan dijadikan instrumen bisnis, ini berbeda. Sudah terlalu banyak kegiatan yang menghimpitkan keduanya membawa mudharat bagi umat," pungkasnya.(ara/jpnn)
BACA JUGA: Masyarakat Diminta Ikut Evaluasi DPS
BACA ARTIKEL LAINNYA... PPS Diminta Jangan Copot DPS
Redaktur : Tim Redaksi