Sarasehan Kehumasan MPR, Bustami Zainudin Tekankan Pentingnya Keterwakilan Daerah

Jumat, 10 Maret 2023 – 11:29 WIB
Plt Deputi Administrasi Setjen MPR Siti Fauziah (kiri) di acara Sarasehan Kehumasan MPR: Menyapa Sahabat Kebangsaan yang berlangsung di Universitas Sang Bumi Ruwa Jarai, Bandar Lampung, Rabu (8/3). Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

jpnn.com, BANDAR LAMPUNG - Anggota MPR RI dari DPD Bustami Zainudin menekankan pentingnya keterwakilan daerah dalam lembaga perwakilan Indonesia.

Hal tersebut disampaikan senator Bustami Zainudin saat menjadi salah satu narasumber Sarasehan Kehumasan MPR di Universitas Sang Bumi Ruwa Jarai, Bandar Lampung, Rabu (8/3).

BACA JUGA: Wakil Ketua MPR Yandri Susanto Tegas Menolak Penganaktirian Madrasah, Ini Alasannya

Bustami menyampaikan prinsip utama sebuah negara itu paling tidak memenuhi tiga unsur.

Pertama adanya rakyat, kedua adanya wilayah, ketiga adanya pemerintahan.

BACA JUGA: Fadel Muhammad Sebut Empat Pilar MPR Penjaga Eksistensi Bangsa Indonesia

Adanya rakyat direpresentasikan oleh DPR melalui partai politik, sedangkan wilayah direpresentasikan melalui DPD.

"Di sinilah pentingnya keterwakilan daerah dalam lembaga perwakilan Indonesia," kata Bustami.

Melalui DPD, lanjut dia, harus senantiasa memupuk semangat Bhinekka Tunggal Ika dalam rangka menjaga NKRI.

Upaya dimaksud salah satunya adalah melalui sarasehan yang digelar MPR.

Dalam kesempatan itu, Bustami juga berharap mahasiswa sebagai generasi muda harus menjadi orang hebat di masa depan.

"Di tangan adik-adik semualah negara ini bergantung," ujarnya.

Narasumber lainnya Idham mengangkat tema Nasionalisme Kebangsaan Pemuda Indonesia Era Globalisasi sebagai pembahasannya dalam acara sarasehan tersebut.

Ada beberapa hal penting yang disampaikan Idham.

Pertama nasionalisme artinya paham yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi harus diserahkan kepada negara dan bangsa.

Kedua nilai kebangsaan, di mana seseorang harus memiliki loyalitas artinya nurut, manut, patuh, tidak menentang, kemudian tidak ikut-ikut dalam kegiatan-kegiatan yang kira-kira akan membuat perpecahan di kalangan anak-anak bangsa.

"Anda semua harus menjadi orang yang sukses," pesan Idham.

Idham berharap kegiatan yang diselenggarakan MPR ini tetap berlanjut sebagai salah satu metode untuk memberikan informasi atau pengetahuan kepada para mahasiswa terhadap pemahaman yang berkaitan dengan kebangsaan.

Sebelumnya, Plt Deputi Administrasi Setjen MPR Siti Fauziah kembali menjelaskan tujuan Sarasehan Kehumasan MPR memakai diksi Menyapa Sahabat Kebangsaan.

“Ini maknanya dalam. MPR mengajak adik-adik, bapak, ibu yang hadir di sini untuk menjadi sahabat dari MPR. Kenapa kita memaknainya kata sahabat? kalau sahabat itu artinya kita ingin berbagi cerita, kesusahan, kegembiraan. Jadi bapak, ibu, adik – adik di sini bisa berbagi ke MPR," papar Siti Fauziyah.

Dia juga menyampaikan MPR mempunyai beberapa alat komunikasi, seperti Instagram dan juga buku digital yang bisa di-download di app store.

"Jadi nanti adik-adik, bapak, ibu tidak perlu ke Jakarta," terangnya.

Buku digital MPR bisa dimanfaatkan untuk melihat hasil kerja dari MPR, yang di dalamnya terdapat proseding, makalah, resume, majalah MPR, dan lain-lain.

Siti Fauziah juga menyampaikan apabila para mahasiswa dari Universitas Sang Bumi Ruwa Jarai ingin berkunjung ke MPR, dipersilakan berkirim surat ke Biro Humas dan Sistem Informasi.

Hadir dalam acara itu, antara lain Ketua Yayasan Saburai Prof Sugeng P Harianto. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler