Sarling di Pangandaran: Atalia Kunjungi Puskesmas Berprestasi

Rabu, 05 Februari 2020 – 19:00 WIB
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat (Jabar) Atalia Ridwan Kamil mengunjungi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Pangandaran dalam rangka Sarling (Siaran Keliling) (Foto: Yogi/Humas Jabar)

jpnn.com, PANGANDARAN - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat (Jabar) Atalia Ridwan Kamil mengunjungi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Pangandaran dalam rangka Sarling (Siaran Keliling) Jabar ke-15 di Kabupaten Pangandaran, Rabu (5/2/20).

Dalam kunjungan tersebut, Atalia bersama Tim Prevalensi Stunting Jabar memberikan pembinaan pencegahan stunting.

BACA JUGA: Kang Emil Ikut Menanam 220.022 Bibit di Gerakan Leuweung Padjadjaran

“Kami bergerak secara masif ke mana-mana untuk tidak boleh lagi ada kasus (stunting) baru. Kita terus dampingi dan saya dapat kabar gembira di Pangandaran ini ada intervensi (upaya untuk meningkatkan kesehatan),” kata Atalia.

“Terus didampingi (anaknya) bapak/ibu, karena anak-anak itu tergantung bagaimana yang mengasuhnya. Ibu/bapak harus selalu memberikan makanan yang bergizi,” tambahnya.

BACA JUGA: OPD Jabar Tanda Tangani Pakta Integritas Tahun Reformasi Birokrasi Juara

Menurut Kepala Puskesmas Pangandaran Aris Rismawan, angka prevalensi stunting dan gizi buruk di Kecamatan Pangandaran menurun. Dari 48 kasus stunting dan gizi buruk menjadi 8 kasus. Rinciannya, 7 kasus stunting dan 1 kasus gizi buruk. Penurunan itu terjadi karena intervensi penanggulangan yang dilakukan Puskesmas Pangandaran.

“Kalau stunting yang masih ada itu gizi kurang dan stunting. Kita targetkan tahun ini nol stunting,” ucap Aris.

BACA JUGA: Pesona Pekan Prestasi Mutiara Tahun 2020: Wagub Jabar Soroti Pentingnya Latih Mental Bertanding dan Tampil bagi Pelajar

“Kita ada inovasi juga namanya Gofood Anting (Gofood Antistunting). Jadi, itu mengantar bukan hanya mengantar makanan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) dan PMT lokal, tapi kita juga intervensi mulai dari penyuluhan dan pengukuran ulang tinggi badan, berat badan.”

“Jadi, (dalam penanggulangan) kami sudah seperti keluarga (dengan pasien), secara terus-menerus ditargetkan seperti itu sampai betul-betul tidak lagi masuk stunting, minimal kalau gizi buruk, kemudian gizi kurang, lalu gizi baik,” imbuhnya.

Adapun Puskesmas Pangandaran merupakan puskesmas berprestasi tingkat Provinsi Jabar. Selain itu, Puskesmas Pangandaran menjadi puskesmas rawat inap pertama di Jabar dan masuk lima besar puskesmas se-Indonesia.

Sebagai puskesmas Dengan Tempat Perawatan (DTP) Terakreditasi Paripurna, Puskesmas Pangandaran menjadi Juara I FKTP Berprestasi Kategori Puskesmas Perkotaan Tingkat Provinsi Jabar Tahun 2019.

Puskesmas Pangandaran memiliki 25 kamar rawat inap dengan 40-50 tempat tidur. Masyarakat pun dapat memeriksa kesehatan, rawat inap, maupun cek laboratorium secara gratis.

Di akhir kunjungannya, Atalia menyerahkan bantuan sebagai tanda cinta dari Gubernur Jabar kepada Kepala Puskesmas Pangandaran untuk pembinaan dan pencegahan stunting. (ikl/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler