Satgas Covid-19 Minta Masyarakat di Rumah Saja saat Libur Panjang Oktober

Selasa, 20 Oktober 2020 – 19:09 WIB
Kalender. Foto/ilustrasi: Ayatollah Antoni/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Satgas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat untuk tinggal di rumah meski akhir Oktober 2020 ini terdapat libur panjang.

Sebab, satgas memprediksi akan terjadi lonjakan penderita virus Corona apabila terjadi arus lalu lintas orang.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Satu Tahun Jokowi-Maruf, Demo Lagi Hari Ini, Berani Menolak Swab Test?

"Angka kasus Covid-19 dan penularannya di Indonesia masih tinggi. Apabila tidak mendesak, sebaiknya mengurungkan niat berlibur dan tetap diam di rumah," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers secara daring, Selasa (20/10). 

Menurut Wiku, Indonesia punya pengalaman terjadi lonjakan penderita virus Corona apabila libur panjang terjadi. Karena itu, Wiku mengingatkan masyarakat untuk mengurangi mobilitas orang agar jumlah kasus Covid-19 menurun. 

BACA JUGA: Vaksin Covid-19 Mulai November, Ganjar Minta Prioritas untuk Dua Kalangan Ini

"Terdapat berbagai studi yang memperlihatkan adanya linearitas antara penekanan mobilitas masyarakat dengan penurunan kasus dan kematian akibat Covid," ujar dia.

Wiku menerangkan hasil studi yang dilakukan Yilmazkuday (2020) dengan melakukan penelitian di 31 negara.

BACA JUGA: Menkes dan Sang Istri Positif Covid-19, Ini Gejala yang Dirasakan

Dari hasil studi itu, Wiku mendapat gambaran betapa menyumbangnya pergerakan orang terhadap angka pertumbuhan Covid-19. 

Dia menjelaskan, satu persen peningkatan masyarakat yang berdiam di rumah akan mengurangi 70 kasus dan 7 kematian mingguan.

Sementara, 1 persen mobilitas masyarakat menggunakan transportasi umum di terminal, stasiun, atau bandara, akan mengalami 33 kasus dan 4 kematian mingguan

Selain itu, 1 persen pengurangan kunjungan masyarakat ke tempat perbelanjaan maupun lokasi rekreasi, juga akan mengurangi 25 kasus dan 3 kematian mingguan.

Sedangkan, 1 persen mengurangi kunjungan ke tempat kerja atau work from office (WFO) akan mengurangi 18 kasus dan 2 kematian mingguan.

"Bisa kita bayangkan, berapa banyaknya nyawa yang bisa kita lindungi. Kita selamatkan dengan terjadinya pengurangan jumlah kunjungan tersebut tadi," kata Wiku. (tan/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Natalia
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler