Satgas Covid-19: Program Vaksinasi Gotong Royong Terus Dimatangkan

Jumat, 07 Mei 2021 – 10:56 WIB
Ilustrasi, vaksinasi COVID-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan pemerintah terus mematangkan program Vaksinasi Gotong Royong yang akan menggunakan merek Sinopharm.

Hal itu dilakukan menyusul Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) telah mengeluarkan Emergency Use of Authorization (EUA) terhadap vaksin asal Tiongkok tersebut.

BACA JUGA: Kementerian ATR/BPN Gelar Vaksinasi Covid-19 Tahap Akhir, 259 Peserta Hadir

Wiku juga mengatakan pelaksanaan Vaksin Gotong Royong sedang dikoordinasikan oleh PT Bio Farma dan Kamar Dagang Industri atau Kadin.

"Permenkes terkait harga vaksin gotong royong sedang dibahas oleh Kementerian Kesehatan dan akan diumumkan setelah ada keputusan resmi," ucap Wiku saat konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (6/5).

BACA JUGA: Waspada, Zona Kuning Covid-19 Meningkat Lagi

Program Vaksinasi Gotong Royong dengan vaksin Sinopharm juga memberi peluang bagi warga negara asing (WNA) yang memiliki Kartu Izin Tinggal Sementara dan Kartu Izin Tinggal Tetap  (KITAS/KITAP). Pelaksanaan vaksinasi terhadap WNA ini  juga masih dikoordinasikan oleh PT Bio Farma dan KADIN.

Di samping itu, pelarangan bagi WNA yang memiliki riwayat perjalanan ke India dalam 14 hari terakhir masuk Indonesia, hanya berlaku sementara dan akan disesuaikan dengan perkembangan pandemi Covid-19 yang terjadi di India, guna mencegah masuknya varian B1617.

BACA JUGA: Pak Ganjar Cegat Mobil Rombongan Keluarga Pengantin, Hayo Mau ke Mana?

Dalam upaya pencegahan, pemerintah telah memperketat pintu-pintu masuk dari luar negeri yang masuk ke Indonesia. Satgas Covid-19 juga mengingatkan masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah transmisi lokal dari virus yang bermutasi.

Selain itu, kata Wiku, pemerintah saat ini tengah mengumpulkan sampel untuk dilakukan Whole Genom Sequencing (WGS) pada sejumlah daerah yang berpotensi besar atas penemuan varian baru.

"WGS terus dilakukan untuk memetakan varian baru yang masuk dan beredar di Indonesia," pungkas Wiku. (tan/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler