jpnn.com, CIPANAS - Petugas gabungan BPBD Cianjur, Jawa Barat akhirnya menghentikan pencarian korban robohnya bangunan Pondok Pesantren Al Madaroh di Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas.
Peristiwa robohnya bangunan itu tadinya menyebabkan 11 orang santri mengalami luka-luka tertimpa bangunan.
"Informasi masih ada satu orang yang belum ditemukan, tetapi hingga batas waktu pencarian pukul 24.00 WIB, petugas tidak menemukan tanda-tanda masih ada korban di dalam bangunan yang roboh diduga karena kelebihan beban akibat pondasi yang kurang kokoh," kata Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan di lokasi Minggu dinihari.
Dia menjelaskan, tercatat seluruh santri yang sudah masuk ke ponpes per hari Sabtu, sebanyak 65 orang, sebelas orang di antaranya mengalami luka-luka akibat tertimpa bangunan yang roboh dan sempat mendapat pertolongan medis di RSUD Cimacan.
BACA JUGA: Batang Pohon Rengas Roboh Bisa Tegak Sendiri, Gempar, Bikin Merinding
Tujuh orang di antaranya sudah kembali ke ponpes dan empat orang santri lainnya masih menjalani perawatan.
Sedangkan 54 orang santri lainnya sudah dievakuasi ke sejumlah tempat di lingkungan ponpes, sehingga pihaknya akan memastikan apakah seluruh santri selamat atau masih ada yang tertimbun.
BACA JUGA: Bangunan Empat Lantai di Gambir Roboh, Hampir Menutupi Jalan
"Informasinya masih ada yang tertimbun, tetapi apakah itu santri atau keluarga santri yang menginap, masih simpang siur. Untuk data sementara seluruh santri yang sudah melapor dan datang hari ini ke ponpes sebanyak 65 orang," katanya.
Petugas gabungan, tambah dia, akan melanjutkan pencarian hari Minggu ini, guna memastikan ada atau tidaknya korban di bawah reruntuhan bangunan ponpes tersebut.
Karena hingga pencarian dihentikan pukul 24.00 WIB, petugas tidak menemukan tanda-tanda masih adanya korban di dalam reruntuhan.
"Karena malam semakin larut dan petugas untuk masuk ke dalam reruntuhan sangat rawan, ditambah penerangan yang minim, Pencarian dihentikan dan akan dilanjutkan pagi pukul 8.00 WIB. Harapan kami sudah tidak ada korban di dalam reruntuhan," katanya.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia