Satgas Kesehatan TNI Melayani 2.027 Warga Asmat Korban KLB

Jumat, 19 Januari 2018 – 06:20 WIB
Satuan Tugas (Satgas) Kesehatan TNI bekerja sama dengan Kemenkes RI dan Dinas Kesehatan Pemda Kabupaten Asmat, Provinsi Papua memberikan pelayanan kepada warga Asmat yang mengalami KLB campak dan gizi buruk. Foto: Puspen TNI

jpnn.com, ASMAT - Satuan Tugas (Satgas) Kesehatan TNI bekerja sama dengan Kemenkes RI dan Dinas Kesehatan Pemda Kabupaten Asmat, Provinsi Papua memberikan pelayanan kepada warga Asmat yang mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan gizi buruk.

Data sementara berdasarkan laporan Posko Satgas Kesehatan TNI Kejadian Luar Biasa (KLB) tanggal 17-18 Januari 2018 tercatat sebanyak 2.027 orang warga yang mendapatkan pelayanan kesehatan.

BACA JUGA: 1,2 Ton Obat Didistribusikan ke Asmat.


Pelayanan kesehatan tersebut, di antaranya imunisasi 1.871 orang, penanganan gizi buruk 22 orang, pengobatan campak 121 orang, malaria 4 (empat) orang, TBC 4 (empat) orang, dyapesia 3 (tiga) orang dan pengobatan tetanus 1 (satu) orang serta transfusi darah 1 (satu) orang.

Data jumlah warga yang telah mendapatkan pelayanan kesehatan dari Satgas Kesehatan TNI yang bertugas di Distrik-Distrik wilayah Kabupaten Asmat, belum seluruhnya dapat dilaporkan ke Posko Kesehatan dikarenakan kendala sulitnya sinyal telekomunikasi.

BACA JUGA: DPD RI: Presiden Harus Segera Mengatasi KLB di Asmat

Satgas Kesehatan TNI Kejadian Luar Biasa (KLB) terdiri dari personel Pusat Kesehatan TNI, Pusat Kesehatan TNI AD, Dinas Kesehatan TNI AL dan Dinas Kesehatan TNI AU membantu Dinas Kesehatan Wilayah setempat dalam rangka mengobati warga di wilayah Kabupaten Asmat, Papua.

BACA JUGA: Begini Cara Satgas TNI Menjaga Kesehatan agar Tetap Prima

Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa dalam keterangan persnya diterima, Jumat (19/1/2018), melaporkan Satgas Kesehatan TNI dalam melaksanakan tugasnya di lapangan dibagi menjadi delapan Tim Kesehatan Gabungan. Mereka terdiri atas TNI, Dinkes, Pemda Asmat dan Aparat Kewilayahan. Satgas diterjunkan ke Distrik (Kecamatan) di wilayah Kabupaten Asmat dengan menggunakan speed boat sebagai transportasi utama menuju titik-titik lokasi.

Para dokter spesialis dan paramedis yang tergabung dalam Tim Kesehatan Gabungan, mendatangi rumah-rumah warga di kampung-kampung wilayah Asmat dengan memberikan pelayanan kesehatan secara langsung bagi warga yang terkena wabah penyakit.

Di samping itu, Satgas Kesehatan TNI KLB juga menempatkan dua dokter spesialis anak di RSUD Agats, Kabupaten Asmat, dikarenakan jumlah penderita anak-anak yang dirujuk dan dirawat di rumah sakit tersebut sangat banyak.

Menurut Letkol Ckm dr. Rachmanto HS.,Sp.A, kasus gizi buruk dan campak yang terjadi di Kabupaten Asmat berbeda dengan di daerah lain.

“Mereka juga mengalami komplikasi radang paru, malaria dan TB. Penyembuhan pasien seperti ini perlu waktu lama dan terapi komprehensif,” katanya.

“Gizi buruk bukan sebuah penyakit seperti batuk pilek yang mudah untuk diobati, tetapi harus dilakukan secara bertahap. Apalagi demografis Asmat yang sulit dan pola hidup sehat yang masih minim,” ucapnya.

Sementara itu, salah seorang Ketua Adat Bapak Madep Huwaitu mewakili masyarakat menyampaikan sangat berterima kasih atas kedatangan Tim Satgas Kesehatan TNI.

“Semoga penanganan wabah penyakit yang terjadi di Asmat, dapat diselesaikan secara tuntas dan baik,” harapnya.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Satgas Garuda Renovasi Markas Tentara Kongo


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler