jpnn.com, PUNCAK - Anggota TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi menggerebek sebuah rumah adat Papua atau honae di Kampung Ninggabuma, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua pada Sabtu (15/5) sore.
Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes M Iqbal Al Qudussy mengatakan hal itu dilakukan sebagai upaya memburu anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) bernama Numbuk Talenggen.
BACA JUGA: Satgas Nemangkawi Kejar Anak Buah Lekagak Telenggen yang Tertembak
Anggota KKB itu diduga terlibat penembakan anggota Brimob, Bharada Komang dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
"Jadi, sampai saat ini masih dilakukan pengejaran oleh aparat TNI-Polri," ujar Iqbal dalam siaran persnya, Senin (17/5).
BACA JUGA: 3 Anggota KKB Lekagak Telenggen Menyerahkan Diri ke TNI, Ini Perannya
Perwira menengah ini menuturkan, dalam penggerebekan itu petugas menemukan sejumlah barang dari hasil penggerebekan di honae yang diyakini milik Numbuk Talenggen.
Barang-barang tersebut antara lain senapan angin, amunisi kaliber 5,56, empat unit telepon genggam, 30 anak panah, dan beberapa dokumen Organisasi Papua Merdeka (OPM).
BACA JUGA: Abelom Kogoya Sempat Diancam Ditembak Mati KKB Pimpinan Numbuk Telenggen
Menurut dia, penggerebekan itu dilakukan karena petugas mencurigai honae tersebut dijadikan sebagai tempat persembunyian Numbuk Talenggen.
Numbuk Talenggen diketahui terlibat dalam perkara pembunuhan atau penembakan terhadap anggota Satbrimob Bharada Komang.
Dalam penggerebekan itu, aparat TNI-Polri juga mengamankan tiga orang yang tinggal kurang lebih 100 meter dari honae Numbuk Talenggen.
Ketiga orang yang diamankan itu lantas dibawa ke Pos Raider 715 Gome yang selanjutnya diserahkan kepada satuan tugas penegakan hukum ops Nemangkawi.
"Ketiganya adalah YAW (34), MM (17), dan OM (41). Semuanya sudah dilakukan pemeriksaan terhadap pengembangan penyidikan kasus teroris Numbuk Talenggen," katanya.
Dari hasil pemeriksaan, ketiga orang yang diamankan membantah barang-barang yang disita aparat TNI-Polri milik mereka.
Selain itu, berdasarkan hasil keterangan pihak keluarga, ketiga orang yang diamankan aparat tersebut bukan bagian dari KKB pimpinan Lekagak Talenggen.
"Bahkan, mereka merasa terganggu dengan adanya kelompok kriminal teroris bersenjata yang selalu mengancam mereka," pungkas Iqbal. (cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan