jpnn.com, PONTIANAK - Upaya penyelundupan narkotika jenis sabu-sabu seberat 4 kg digagalkan Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonzipur 5/ABW di perbatasan RI-Malaysia, di Sungai Tekam, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
“TNI AD kembali menggagalkan penyelundupan narkoba seberat 4 kilogram yang masuk dari Malaysia. Keberhasilan ini sebagai bukti komitmen TNI AD dalam memerangi peredaran narkoba di wilayah perbatasan,” ujar Komandan Korem 121/Alambhana Wanawwai (ABW), Brigjen TNI Luqman Arief, di Pontianak, Sabtu.
BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
Ia menjelaskan bahwa tindakan yang ada dilakukan berkat kolaborasi antara intelijen Satgas Yonzipur 5/ABW dan informasi dari komunitas masyarakat Radar Embrio Anti Narkoba (REAN).
Meski barang bukti berhasil diamankan, penyelundup diketahui melarikan diri ke wilayah Malaysia melalui jalur tikus di perbatasan RI-Malaysia.
BACA JUGA: Edi Puji Kinerja Polri Sebulan Terakhir Tangani 3.608 Kasus Narkoba
“Terima kasih kepada Satgas Pamtas dan Radar Embrio Anti Narkoba atas perjuangan mereka. Hantam terus, pantang mundur, lanjutkan perjuangan!” katanya.
Danrem 121/ABW menyebutkan TNI AD dalam setahun terakhir berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu dengan total berat lebih dari 200 kilogram dan ratusan butir sabu.
BACA JUGA: Lucinta Luna Blak-blakan Soal Dalang yang Jebak Kasus Narkoba
Keberhasilan ini berkat operasi gabungan TNI AD dan program Radar Embrio Anti Narkoba yang melibatkan masyarakat setempat sebagai mitra intelijen.
Pihaknya melaksanakan operasi pengawasan dan pencegahan penyelundupan narkotika itu di sepanjang perbatasan RI-Malaysia, termasuk jalur tikus yang kerap kali menjadi rute masuk narkoba dari negeri jiran.
"Perbatasan Indonesia-Malaysia sepanjang 987 kilometer di Kalimantan Barat membutuhkan pengawasan terhadap potensi kerawanan pemasukan barang ilegal dan terlarang seperti narkotika,” katanya.
Ia menambahkan bahwa dengan adanya keterbatasan aparat keamanan maka dibutuhkan masyarakat setempat yang sangat mengenali daerahnya sendiri dan dapat menjadi garda terdepan dalam memerangi peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba.
Kalimantan Barat menjadi salah satu wilayah rawan peredaran narkoba karena berbatasan langsung dengan Malaysia. Jalur tikus yang sulit diawasi menjadi tantangan utama dalam pengawasan wilayah perbatasan. Prestasi ini juga menandai akhir masa jabatan Brigjen TNI Luqman Arief sebagai Danrem 121/ABW, yang akan diserahterimakan pada Senin (23/12/2024).(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean