JOGJAKARTA - Partai El Clasico terjadi pada final Speedy NBL Indonesia 2013/2014. Itu terjadi setelah Aspac Jakarta dan Satria Muda Britama Jakarta sama-sama memastikan diri lolos ke partai pemungkas. Aspac lolos terlebih dahulu setelah menekuk Pelita Jaya Jakarta dengan skor telak 99-58.
Langkah Aspac diikuti Satria Muda yang sukses melaju ke final usai menjungkalkan Garuda Kukar Bandung dengan skor tipis 77-72 pada partai semifinal yang dilangsungkan di GOR UNY Jogjakarta, Rabu (11/6).
Tiket yang diraih SM memang lebih sulit. Pasalnya, Garuda mampu menunjukkan determinasi tinggi sepanjang laga. SM bahkan hanya bisa menungguli Garuda di kuarter pertama dengan skor 21-19.
Namun, Garuda bangkit di kuarter kedua. Tim racikan AF Rinaldo itu mampu berbalik unggul dengan skor 36-32. SM kembali menunjukkan mental juaranya setelah mengungguli Garuda di kuarter ketiga dengan skor 59-54. Di kuarter keempat, SM sudah tak terkejar lagi.
Point guard senior Faisal Julius Achmad tampil paling produktif bagi Satria Muda dengan mengemas 15 poin dan lima rebound. Amin Prihantono dan Rony Gunawan masing-masing menambah sebelas dan sepuluh poin.
Sementara di kubu Garuda, torehan poin terbanyak disumbang oleh Diftha Pratama lewat donasi 15 angka. Kapten Garuda, Wendha Wijaya mengemas double-double dalam game ini lewat kombinasi 12 poin dan sebelas assist.
Kemenangan itu membuat final ideal akhirnya terjadi. Selama ini, SM dan Aspac memang menjadi musuh bebuyutan. Keduanya merupakan tim tersukses di basket tanah air. (jos/jpnn)
BACA JUGA: Murray Menang Mudah Atas Henri Mathieu
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jika Juara, Tim Tango Perlu Helikopter
Redaktur : Tim Redaksi