jpnn.com, JAKARTA - Atlet dari cabor tenis meja Ling Ling Agustin Minangmojo menyampaikan suara hati pelatih dan atlet tenis meja Indonesia yang jadi korban dualisme pengurus.
Pecah sejak 2012 sampai 2022 ini kepengurusan masih belum bisa bersatu.
BACA JUGA: Hasil Berbeda Diraih Dua Atlet Tenis Meja Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020
Prihatin dengan kondisi tersebut, Ling Ling meminta para elit tenis meja Indonesia menyelesaikan pertikaian dan dualisme yang ada selama ini.
Bagi dia, satu dekade prestasi tenis meja Indonesia terpuruk sudah cukup dan harus diakhiri.
BACA JUGA: Komet dan Adyos Kalah di Laga Pertama, Pelatih Para Tenis Meja Tetap Beri Apresiasi
"Kami memohon dan mengimbau kepada Anda sekalian yang merasa sebagai pimpinan di PTMSI, tidakkah Anda sekalian sadari jika pertikaian ini sudah sepuluh tahun lamanya," ucapnya, dalam sebuah rekaman video.
Ling Ling menegaskan para elit yang menunggangi PTMSI sampai saat ini tak pernah memberikan sumbangsih positif bagi tenis meja Indonesia.
BACA JUGA: Ilmuwan China Menemukan Inti Bumi, Bantah Pendapat Lama
Oleh karena itu, perpecahan yang tidak produktif seperti ini harus dihentikan.
"Apa yang Anda sekalian perbuat untuk tenis meja Indonesia pada tahun ini. Kami mengimbau setop perpecahan. Kasihan para atlet. Satu dekade masa prestasinya Anda sekalian hancurkan," tegasnya.
Akibat perpecahan itu, banyak even internasional yang dilewatkan oleh tenis meja Indonesia.
Tenis meja tanah air pernah berada di peringkat ke-11 untuk tim putra dan peringkat ke-13 untuk tim putri di ranking dunia.
SEA Games Manila pada 2019 lalu, tim tenis meja Indonesia juga tak bisa mengirimkan atletnya ke luar negeri karena ego pemimpinnya yang membawa ke perpecahan.
"Jangan halangi atlet untuk membela negara Indonesia di pentas internasional. Jangan tahan mereka untuk mengibarkan bendera merah putih, sadar diri dan sudahi perpecahan," tandas wanita yang pernah tampil di Olimpiade 1992 di Barcelona tersebut. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cara Untung Beli Mobil Mitsubishi, Simak Nih
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Muhammad Amjad