HAPPY Salma mengaku menikmati peran perdananya mentransformasikan karya sastra menjadi sebuah film. Meski sekedar film pendek, Happy seakan menemukan pengalaman baru di bidang itu.
Bintang film 7 hati 7 cinta 7 wanita itu pun berhasrat membuat film kembali. "Belum tahu ya kapan, tapi untuk mengeksplore kemampuan pasti ada lagi," katanya.
Meski tidak menjelaskan jenis filmnya, Happy ingin menjadikan cerpennya menjadi sebuah film. Sebab. sebagai seorang aktris, perempuan kelahiran Sukabumi, Jawa Barat, 4 Januari 1980 ini juga berprofesi sebagai penulis.
Beragama cerita pendeknya sempat ditulisnya. Salah satunya adalah cerpen berjudul 24 Sauh dan Dari Datuk Kesangkar Emas. "Ada yang bilang, pemain yang baik, naskah yang baik, bisa jadi film yang bagus," kata penulis.
Apalagi cerpen berjudul Pulang yang ditulisnya mendapatkan apresiasi di ajang Khatulistiwa Literary Award sebagai nominasi penulis muda berbakat. "Satu-satunnya alasan kenapa saya berani, karena karya sastra yang diangkat sangat menarik. Dan sejak dulu saya sangat suka karya sastra yang diangkat kedalam layar lebar. Ini satu kepuasan buat saya jika filmnya bisa berhasil dan banyak yang menyukainya," papar perempuan yang wajahnya tidak asing lagi di pementasan teater itu.
Namun Happy tidak mau menjadikan kesempatan mendirect film "Hanya Isyarat" ini sebagai aji mumpung. Ia ingin memperdalam kemampuannya di belakang layar. Sebab, ada empat kawannya yang sama-sama belum memiliki pengalaman mendiret film pendek, di antaranya Marcella Zalianty, Chaty Sharon, Rachel Maryam dan Olga Lydia.
"Ini semacam sekolah film buat kita, karena untuk memperdalam tidak hanya butuh teori tapi pengalaman juga, disinilah kami dapat semua itu," katanya.(ash)
Bintang film 7 hati 7 cinta 7 wanita itu pun berhasrat membuat film kembali. "Belum tahu ya kapan, tapi untuk mengeksplore kemampuan pasti ada lagi," katanya.
Meski tidak menjelaskan jenis filmnya, Happy ingin menjadikan cerpennya menjadi sebuah film. Sebab. sebagai seorang aktris, perempuan kelahiran Sukabumi, Jawa Barat, 4 Januari 1980 ini juga berprofesi sebagai penulis.
Beragama cerita pendeknya sempat ditulisnya. Salah satunya adalah cerpen berjudul 24 Sauh dan Dari Datuk Kesangkar Emas. "Ada yang bilang, pemain yang baik, naskah yang baik, bisa jadi film yang bagus," kata penulis.
Apalagi cerpen berjudul Pulang yang ditulisnya mendapatkan apresiasi di ajang Khatulistiwa Literary Award sebagai nominasi penulis muda berbakat. "Satu-satunnya alasan kenapa saya berani, karena karya sastra yang diangkat sangat menarik. Dan sejak dulu saya sangat suka karya sastra yang diangkat kedalam layar lebar. Ini satu kepuasan buat saya jika filmnya bisa berhasil dan banyak yang menyukainya," papar perempuan yang wajahnya tidak asing lagi di pementasan teater itu.
Namun Happy tidak mau menjadikan kesempatan mendirect film "Hanya Isyarat" ini sebagai aji mumpung. Ia ingin memperdalam kemampuannya di belakang layar. Sebab, ada empat kawannya yang sama-sama belum memiliki pengalaman mendiret film pendek, di antaranya Marcella Zalianty, Chaty Sharon, Rachel Maryam dan Olga Lydia.
"Ini semacam sekolah film buat kita, karena untuk memperdalam tidak hanya butuh teori tapi pengalaman juga, disinilah kami dapat semua itu," katanya.(ash)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaga Stamina, Yenny 3 Macan Pilih Vitamin Ketimbang Narkoba
Redaktur : Tim Redaksi