Satu Keluarga, Termasuk Balita 1,6 Tahun Terpapar Covid-19

Selasa, 28 April 2020 – 06:00 WIB
Ilustrasi COVID-19. Foto: diambil dari covid19goid

jpnn.com, BANJAR BARU - Satu keluarga di wilayah Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, terpapar Coronavirus disease 2019 (COVID-19) satu di antaranya seorang anak berusia di bawah lima tahun (balita).

Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Banjarbaru Rizana Mirza di Banjarbaru, Senin, mengatakan balita berusia 1,6 tahun itu diketahui terpapar dari ibu dan anggota keluarga lainnya yang juga positif COVID-19.

BACA JUGA: Update Corona 27 April: Pasien Sembuh Bertambah, Jumlah PDP dan ODP Melonjak

"Balita itu terpapar dari ibunya bahkan satu keluarga mereka, yakni saudara ayahnya dan sang nenek dinyatakan positif sehingga mereka menjalani perawatan dengan status pasien dalam pengawasan," ujarnya, Senin (27/4).

Menurut Kepala Dinas Kesehatan itu, terpaparnya balita itu menunjukkan penularan COVID-19 di Banjarbaru sudah sangat mengkhawatirkan dengan jumlah pasien positif 25 orang.

BACA JUGA: Doni Monardo Ungkap 543 Perusahaan Melanggar Selama PSBB di Jakarta

"Warga yang sudah positif COVID-19 sebanyak 25 orang dengan sebaran pada lima kecamatan dan merata hampir di 20 kelurahan. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan," katanya.

Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani sudah mengirim surat kepada Menteri Kesehatan terkait usul pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kota itu.

BACA JUGA: Doni Monardo Sentil BIN dalam Penanganan Corona di Daerah

"Wali kota sudah mengirim suratnya ke Menteri Kesehatan, kemungkinan dua tiga hari ke depan sudah ada jawaban dan jika disetujui maka PSBB akan dilaksanakan di Banjarbaru guna mencegah penyebaran," kata dia.

Kunci pemberlakuan PSBB adalah disiplin masyarakat dan ketegasan aparat yang menjalankan tugas di lapangan sehingga kedua unsur harus saling mendukung agar kebijakan itu berhasil.

"Masyarakat harus sadar dan disiplin dengan tidak beraktivitas di luar rumah dan aparat juga harus tegas melarang masyarakat yang keluar rumah tanpa alasan jelas agar PSBB mencegah lebih masif dan memutus rantai penularan," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler