Satu Keluarga Tewas Disambar Petir

Rabu, 15 Januari 2014 – 03:41 WIB

jpnn.com - PANGKEP -- Hujan deras disertai petir menelan korban. Empat warga di Kabupaten Pangkep tewas disambar petir. Tiga di Segeri dan satu di Bungoro.

 

Nurbaya (30) baru saja menghidangkan makanan untuk adiknya Darwan (20) dan ponakannya, Ardiansyah (13) di dangau. Tetapi belum lagi makanan itu dicicipi, ketiganya mengembuskan napas terakhir setelah disambar petir. Ketiga korban itu adalah warga Kampung Padangelle, Desa Baring, Kecamatan Segeri Pangkep. Ketiganya juga masih satu keluarga. Nurbaya dan Darwan merupakan kakak-adik sedangkan Ardiansyah ponakan.

BACA JUGA: Polisi Kecolongan, Mesin ATM Dibawa Kabur Maling

Sebetulnya ada juga Amelia (10) yang juga ponakan Nurbaya di dangau itu. Tetapi Amelia selamat. Murid sekolah dasar itu hanya terlempar keluar dari gubuk sawah tersebut.

BACA JUGA: Polisi Kecolongan, Mesin ATM Dibawa Kabur Maling

Kerabat korban, Abdul Mae (62) mengatakan ketiga korban tewas ini ke sawah untuk membantu kedua orang tuanya (saudara Nurbaya) yang sedang menanam padi dan membawakan makanan.

Saat Darwan dan Ardiansyah selesai menabur benih padi, keduanya istirahat karena hujan deras terus mengguyur. Nurbaya dan Amelia yang duduk di rumah peristirahatan sawah menyiapkan makan siang. Namun tak sempat mencicipi masakan keempat korban tersambar petir dan hanya Amelia yang selamat akibat terpental keluar hingga beberapa meter.

BACA JUGA: Bolos, 10 Pelajar Diciduk Pol PP

"Dia berjalan kaki dari rumah menuju sawah yang jaraknya sekira 3 km dan menyeberangi sungai. Tapi kabar yang sampai ke keluarga ternyata malah mereka semua meninggal. Kami masih tidak percaya," ucap paman Ardiansyah itu.

Korban yang selamat dan menjadi saksi mata, Amelia pun masih mengalami shock berat akibat insiden itu. Dia tidak bisa berkata apa-apa sembari menangis akan musibah itu. Murid kelas V di SD Cikerre, Segeri ini pun hanya diam saat ditanyai tentang kejadian. "Saya sembunyi saat petir. Tetapi saya langsung terpental dan pingsan. Saat bangun kakak saya tewas," ucap dia dan tak lagi bersuara.

Amelia mengaku menyaksikan kakaknya, Ardiansyah, pamannya Darwan dan tantenya Nurbaya mengembuskan napas terakhir.
Ayah Amelia, Khaeruddin juga tampak shock. Namun ia berusaha menjawab pertanyaan wartawan. "Saya hanya bisa menerima keadaan. Harus merelakan kepergian kelarga saya. Namun syukur, Allah masih menyelamatkan Amelia," ucap dia menitihkan air mata.

Ketiga korban pun langsung divisum di Puskesmas Baring. Dari hasil pemeriksaan Polsek Segeri, ketiga korban mengalami luka  bakar di tubuhnya. Pemakaman untuk para korban menurut para kerabat pun diperkirakan akan dilakukan pada siang ini mengingat ada sejumlah keluarga yang dari luar daerah ditunggu.

Kapolsek Segeri, Iptu Achmad Nur, mengatakan korban Nurbaya mengalami luka di kepala dan muka hitam akibat luka bakar. Darwan mengalami luka bakar di sejumlah tubuhnya dan keluar darah dari telinga. Sedangkan Ardi, mengalami luka memar di punggung.

"Kita mencoba untuk melakukan otopsi terhadap korban. Tetapi pihak keluarga menolaknya dengan alasan kejadian murni adalah musibah," ucap dia.

Selain di Segeri, petaka petir juga terjadi di Bungoro. Alwi (50), warga Kampung Baru, Bungoro menjadi korban. Kronologi kejadiannya pun hampir sama dengan kejadian di Segeri yakni disambar petir di sawah.

Dandim 1421 Pangkep, Letkol Arh Syaeful menjelaskan saat itu, Alwi yang berprofesi sebagai petani sedang menanam bibit dan langsung tersambar petir.

"Alwi menanam padi di sawah. Karena hujan deras dan disertai petir, korban langsung disambar. Tidak ada waktu untuk menyelamatkan korban karena meninggal langsung di TKP. Korban pun mengalami luka hangus di seluruh tubuhnya," jelasnya. (fjr)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengungsi Sinabung Terancam Terserang Depresi Berat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler