PALU - Seorang ayah beserta istri dan satu anaknya, ditemukan tewas di rumahnya Jalan Malonda, Kelurahan Silae, Palu Barat, sekitar pukul 16.00, Sabtu akhir pekan lalu. Ketiga korban, diduga tewas akibat keracunan.
Saat ditemukan, ketiga korban masing-masing, Alisman (40), Istrinya Fatmawati (35), dan anaknya Nabila (6), dalam posisi terbaring di ruang tidur rumahnya. Korban pertamakali ditemukan oleh Makatenni (53), yang tidak lain adalah ibu Alisman.
“Saat itu saya datang untuk menjenguk cucu saya. Namun pintu rumah dalam keadaan tertutup rapat. Saya beberapa kali berteriak, memanggil mereka, tapi tidak ada sahutan,” tutur Makatenni yang ditemui di lokasi.
Curiga, Makatenni kemudian menghubungi beberapa warga di sekitar rumah Alisman. Atas inisiatif Makatenni, bersama warga kemudian mendobrak pintu rumah yang dikunci dari dalam. Saat pintu terbuka, Makatenni langsung masuk ke rumah. Dia sontak kaget, saat menyaksikan anaknya Alisman, yang sudah dalam keadaan kaku.
Sang anak yang mengenakan baju berwarna biru, didapatkan dalam posisi sujud. Sementara menantunya Fatmawati, beserta anaknya Nabila, yang juga cucu Makatenni, tampak terbaring di samping Alisman. Keduanya, sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Polisi langsung mendatangi lokasi dan melakukan pemeriksaan dan olah TKP. Dari hasil olah TKP, polisi menemukan nasi goreng yang dimuntahkan dari mulut salah seorang korban, yakni Nabila. Polisi tidak menemukan benda mencurigakan, seperti kemasan racun di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Tidak ada kemasan racun yang biasanya orang gunakan untuk bunuh diri, seperti racun tikus, atau racun serangga yang tercecer di sekitar jenazah,” kata Kapolres Palu AKBP H Ahmad Ramadhan yang dihubungi Minggu, (8/4).
Namun demikian, untuk mengungkap tabir di balik peristiwa tersebut, jasad ketiga korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara untuk diotopsi. Sesuai dengan permintaan pihak keluarga, polisi hanya melakukan otopsi terhadap jasad Alisman, satu dari tiga korban.
Untuk mencari tahu kematian ketiganya, menurut Kapolres, bahwa pihaknya telah menyerahkan material yang dikonsumsi ketiga korban, ke Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk diteliti dugaan kandungan racunnya.
Lebih jauh Ahmad Ramadhan, mengatakan dugaan sementara para korban tewas setelah mengonsumsi bahan makanan mengandung bakteri berbahaya atau racun yang mereka olah sendiri.
“Dari tubuh ketiga korban, kami tidak menemukan tanda-tanda kekerasan. Sangat besar kemungkinan para korban tewas akibat mengonsumsi makanan mengandung bakteri atau racun. Kalau itu dari makanan, kemungkinan makanannya mereka olah atau buat sendiri, sebab kalau makanannya mereka beli atau mengonsumsinya di pesta, maka ada korban lainnya,” ujar mantan Kapolres Tolitoli itu.
Sementara itu, Kasi Pemdik dan pengawasan, Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Palu Drs M Jabbar Apt, mengaku bahwa sampai kemarin, pihaknya belum menerima sampel makanan yang diduga telah menyebabkan kematian satu keluarga tersebut. “Belum ada kiriman sampel yang kami peroleh, mungkin besok (hari ini, red),”tandasnya.
Perkiraan dari belum adanya sampel kiriman tersebut, dimungkinkan karena kejadian bertepatan dengan hari libur nasional sehingga hampir semua instansi tidak beraktivitas sebagaimana biasa. “Besok sepertinya sudah ada, kami akan informasikan pula ke media, “ungkap Jabbar.(jir/nhr)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Balita Tewas Ditampar Ibu Tiri
Redaktur : Tim Redaksi