jpnn.com - Baru-baru ini, kasus keracunan asap genset terjadi pada sebuah keluarga yang tinggal di Pulo Gadung, Jakarta Timur. Hal ini diduga disebabkan oleh asap genset di dekat rumah yang meracuni tubuh mereka.
Bahaya karbon dioksida dan karbon monoksida
BACA JUGA: PascaKebakaran, Operasional Bandara Douw Aturure Nabire Gunakan Genset
Anda harus memahami bahwa kedua jenis gas tersebut dapat merenggut nyawa seseorang. Efek samping karbon dioksida dan karbon monoksida tidak bisa disepelekan. Mari ketahui dengan baik bahayanya.
Efek karbon dioksida pada tubuh
BACA JUGA: 4 Warga Pulo Gadung Ditemukan Tewas dengan Kondisi Hidung Berdarah di dalam Rumah
Zat yang satu ini kerap berada di sekitar Anda. Bagaimana tidak, karbon dioksida dihasilkan dari hasil metabolisme sel pada tubuh yang dihembuskan lewat sistem pernapasan.
Selain itu, zat yang seringkali disebut CO2 ini juga diproduksi dari asap kendaraan, pabrik, dan pembakaran sampah.
BACA JUGA: Satu Keluarga yang Tewas di Pulo Gadung Dimakamkan di Boyolali
Pada dasarnya, karbon dioksida tidak selamanya buruk bagi tubuh bila kadarnya pas (tidak kurang dan tidak lebih). Gas ini dapat membantu jalannya proses pernapasan dan mengatur tingkat keasaman pada darah.
Bila jumlahnya kurang, maka seseorang akan berisiko mengalami gangguan keseimbangan asam basa, pusing, atau kejang. Namun, bila gas CO2 memiliki kadar yang berlebihan dalam tubuh, hal ini dapat menyebabkan keracunan yang serius.
Kelebihan karbon dioksida pada tubuh dapat menyebabkan penyakit bernama asidosis. Penyakit ini merupakan masalah kesehatan yang terjadi karena darah mengandung banyak asam.
Tingginya kadar asam ini dapat disebabkan oleh hilangnya senyawa bikarbonat dari darah. Bisa juga karena adanya penumpukan CO2 yang tidak dikeluarkan dengan optimal dari paru-paru.
Selain itu, efek keracunan yang disebabkan oleh tingginya kadar karbon dioksida dalam tubuh sangat berbahaya. Kondisi ini dapat membuat seseorang merasa mual, muntah, sakit kepala, dan detak jantungnya akan lebih cepat.
Bila sudah parah, hal tersebut bisa mengarah pada kondisi kejang, koma, sampai kematian.
Efek karbon monoksida pada tubuh
Umumnya, gas karbon monoksida berasal dari proses pembakaran bahan bakar mobil atau truk, mesin, alat pemanggang, lampu petromax, dan lain-lain.
Disebut juga dengan CO, karbon monoksida memang tidak berbau dan berwarna. Namun, dapat meracuni tubuh bila dihirup terlalu banyak! Hal ini juga dapat memicu kematian seseorang.
Menurut dr. Andika Widyatama dari KlikDokter, ketika gas CO masuk ke dalam darah maka ikatan oksigen dengan darah menjadi tergeser. Hal ini yang menyebabkan darah menjadi kekurangan oksigen.
Akhirnya, aliran oksigen yang berkurang tersebut dapat mengganggu fungsi organ-organ tubuh dan menyebabkan keracunan.
Ketika tubuh Anda mendapat racun karbon monoksida, terdapat gejala-gejala yang ditimbulkan. Anda akan mengalami pusing, sakit kepala, lemas, mual, nyeri dada, kejang, nyeri perut, hingga berujung kematian.
Pencegahan keracunan asap genset
Belajar dari peristiwa memilukan dari keluarga Pulo Gadung tersebut, Anda dapat mencegah keracunan karbon monoksida dari genset dengan beberapa langkah.
Berikut hal-hal yang perlu Anda perhatikan dalam menggunakan genset di area rumah yang disarankan oleh American Red Cross.
- Jangan pernah menggunakan genset di dalam rumah, garasi, basement, atau area-area tertutup lainnya.
- Letakkan dan gunakan genset di luar rumah. Jauh dari pintu, jendela, dan ventilasi agar gas CO tidak masuk ke dalam rumah.
- Membuka pintu dan jendela atau memasang kipas angin tidak akan membantu mengurangi kadar CO. Walaupun tidak melihat atau mencium gas ini, Anda tetap bisa terekspos oleh paparannya. Bila Anda merasa lemas dan mual ketika memakai genset, segera cari udara segar!
- Agar lebih aman, pasang alarm CO di beberapa ruang untuk memberi sinyal bila kadar CO di area rumah sudah tinggi.
Itulah bahaya gas karbon dioksida dan monoksida dari mesin genset yang perlu Anda ketahui. Bila memiliki genset di rumah, terapkan beberapa cara pencegahan di atas agar Anda dan keluarga tidak keracunan gas berbahaya(AYU/RPA/klikdokter)
Rp 15 Juta Untuk Korban Banjir
Redaktur & Reporter : Yessy