Satu Medali Emas Berharga Asian Games 2018 untuk Sekolah di Pedalaman

Kamis, 01 Agustus 2019 – 21:00 WIB
Para siswa SDN 163/1 Bulian Jaya di Batang Hari, Jambi. Foto : Natalia Laurens/JPNN

jpnn.com, JAMBI - Medali emas yang diraih para atlet Indonesia di ajang Asian Games lalu tak hanya memberi rasa bangga untuk masyarakat umum tetapi juga memberi makna tersendiri pula untuk sekolah-sekolah di pedalaman.

Melalui program Tanoto Foundation, #1Emas1Perpustakaan, medali emas itu sangat membantu sekolah-sekolah di pedalaman Indonesia untuk mengembangkan kemajuan dalam pendidikan.

BACA JUGA: Menpora Jauh - jauh ke Pedalaman Batang Hari untuk Program 1Emas 1Perpustakaan

Pasalnya, Tanoto Foundation telah berikhtiar memperbaiki dan mengembangkan satu perpustakaan di sekolah mitra, sesuai jumlah medali emas yang diraih oleh kontingen Indonesia di Asian Games 2018.

BACA JUGA : Oknum Polwan Terjaring Razia, Ada Juga 3 PNS

BACA JUGA: Menpora Ingin Venue Boling Dimanfaatkan dengan Baik

Karena itu, total perpustakaan sekolah pedalaman yang diperbaiki Tanoto Foundation sudah mencapai 31 sesuai dengan jumlah medali emas yang diraih Indonesia di Asian Games.

BACA JUGA: Menpora Ajak Wirausaha Muda Terus Menabung dan Lahirkan Hal Positif

Perpustakaan yang direnovasi Tanoto Foundation di  SDN 163/1 Bulian Jaya

Salah satu sekolah yang mendapat perbaikan itu adalah SDN 163/1 Bulian Jaya, Batang Hari, Jambi.

Sekolah yang berada jauh dari keramaian Kota Jambi di antara perkebunan sawit ini kini memiliki perpustakaan baru dengan buku yang lengkap.

Kepala Sekolah SDN 163/1 Bulian Jaya, Rizal tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia saat serah terima perpustakaan itu dilakukan dengan dihadiri Menpora serta jajaran Tanoto Foundation.

"Terima kasih kepada Tanoto Foundation yang memilih bermitra dengan sekolah kami, kemudian mengikutkan sekolah kami dengan program satu emas satu perpustakaan sehingga perpustakaan kami di renovasi," ujar Rizal.

BACA JUGA : Satu Jam, 132 Pengendara Kena Tilang Polisi

Dia terharu, sekolahnya yang sangat sederhana di pelosok itu terpilih dan didatangi jajaran Tanoto Foundation bersama Menpora Imam Nahrawi secara langsung.

Sejak tahun lalu, diakuinya sudah dilakukan renovasi pembangunan perpustakaan oleh Tanoto Foundation. Selain itu TF juga memberi sumbangan ratusan buki baru untuk para siswa.

"Terima kasih karena bantuan buku baru itu, anak-anak makin betah membaca. Minat baca anak makin besar. Terima kasih sekali juga untuk para atlet yang menyumbangkan medali emas sehingga sekolah kami dipilih Tanoto Foundation," imbuh Rizal.

Sementara itu CEO Global Tanoto Foundation Satrijo Tanudjojo menyatakan pihaknya sangat berharap perbaikan perpustakaan lewat program itu membantu mengembangkan pendidikan di sekolah-sekolah di pelosok negeri.

"Meraih satu emas tidak hanya hadiah tapi dampaknya ke pelosok untuk adik-adik kita termasuk untuk sekolah ini. Semoga semangat seperti ini juga ditularkan organisasi-organisasi lain," kata Satrijo.

Sekolah dengan bangunan sederhana itu juga sedikit bersolek untuk menyambut kedatangan para tamu dari Jakarta menempuh ratusan kilometer.

Sebuah tenda kecil dibuat pinggir sekolah untuk menpora dan rombongan. Ini kali pertama menteri datang ke wilayah di balik perkebunan sawit itu.

Anak-anak dan warga sekitar sekolah tampak menyambut antusias saat sang menteri bersama jajaran TF hadir di sekolah itu.

Maklum, tak mudah mendatangkan pejabat ke daerah yang terpencil tersebut. Bahkan warga serta para guru sekolah berebut untuk bisa berjabat tangan serta berfoto dengan Menteri Imam.

Menpora datang ke sekolah itu dengan memboyong dua atlet dari cabor pencak silat Hanifan dan Pipit yang memenangkan medali emas di Asian Games 2018 lalu. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kunjungi Diklat, Menpora Beri Semangat kepada Paskibraka Nasional


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler