Satu Pelatih Akademi, Satu Nama Jalan di Turki

Rabu, 01 Agustus 2012 – 11:01 WIB
Zinedine Zidane akhirnya terjun sebagai pelatih setelah sempat dicalonkan sebagai pengganti Laurent Blanc di timnas Prancis. Di sisi lain, sekalipun berkewarganegaraan Jerman, nama Mesut Oezil diabadikan sebagai salah satu nama jalan di negeri leluhurnya, Turki.

=================

DIREKTUR olahraga Real Madrid bukan satu-satunya jabatan yang diemban Zinedine Zidane di Santiago Bernabeu musim ini. Sebab, mantan megabintang Prancis tersebut juga akan diperbantukan sebagai salah satu staf teknis di akademi Real.

Hal itu diumumkan Real di situs resmi mereka kemarin. "Tahun ini, dia (Zidane) akan menyelesaikan kualifikasi kepelatihannya. Karena itu, dia akan mulai berlatih dalam manajemen tim di akademi klub untuk memformalkan ilmu yang baru didapatnya".

Jadi pelatih akademi Real merupakan impian yang pernah diungkapkan Zidane saat mengumumkan gantung sepatu pada April 2006. Bukan semata karena kecintaannya kepada Real sebagai klub terakhir yang dibelanya. Zidane membela Real pada 2001 sampai 2006 dengan koleksi enam gelar dan 49 gol dalam 225 laga.

Tapi, juga karena ingin lebih dekat dalam memantau ketiga putranya yang tergabung di akademi Real. Yakni, Enzo Zidane (17 tahun) yang tercatat sebagai gelandang di skuad Real U-18, Luca Zidane (14) sebagai kiper di tim Infantil A, dan Theo Fernandez (10 tahun) yang bermain sebagai striker tim Benjamin A.

Di antara ketiganya, Enzo yang paling digadang-gadang bisa mengekor jejak Zidane. Enzo sudah bergabung dengan akademi Real sejak 2004 atau saat usianya masih 9 tahun. Akhir tahun lalu, Enzo juga sempat berlatih dengan tim utama atau bersama Iker Casillas cs.

"Permainan (sepak bola) merupakan satu-satunya hal yang paling saya tahu. Saya sudah 20 tahun hidup dengan sejumlah momen spesial dan sekarang adalah saatnya saya ingin membagi pengalaman-pengalaman tersebut dengan orang di sekitar saya," kata Zidane sebagaimana dilansir Le Parisiens.

Lain Zidane lain Oezil. Gelandang serang Real itu tengah berbahagia karena namanya diabadikan sebagai salah satu nama jalan di sebuah perumahan baru di kota asal leluhurnya, Devrek. Itu adalah sebuah kota resort di Provinsi Zonguldak. Kota di sebelah utara Turki tersebut berada di tepi Laut Mati.

Walikota Devrek Mustafa Semerci mengatakan, keputusan menjadikan Oezil sebagai nama jalan di kotanya telah dipertimbangkan masak-masak. Sebab, sebagian pendukung timnas Turki membencinya karena tidak membela timnas negeri leluhurnya.

"Mesut Oezil adalah putra terbaik kota kami dan semua warga di sini sangat mencintainya sekaligus bangga dengan prestasi sepak bola-nya," ungkap Semerci saat meresmikan jalan Mesut Oezil kemarin seperti dikutip Marca.

Seiring Oezil adalah seorang atlet, maka perumahan baru tersebut juga akan dilengkapi fasilitas olahraga seperti lapangan sepak bola dan gymnasium. "Kami juga berencana membangun sekolah sepak bola (SSB), juga dengan nama Mesut Oezil. Tapi, kami masih mendiskusikannya dengan ayah Mesut," jelas Semerci.

Sayang, Oezil tidak bisa hadir dalam peresmian jalan atas namanya kemarin. Pemain muslim 23 tahun itu tengah berada di Los Angeles, Amerika Serikat, dalam rangkaian tur pramusim klubnya. (dns)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggaran Besar Deltras

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler