AMENAS - Kementerian Luar negeri memastikan seorang Warga Negara Indonesia (WNI) selamat dari penyanderaan yang dilakukan sekelompok sipil bersenjata di komplek lapangan gas milik British Petroleum (BP) di Amenas, Aljazair. Sebelumnya WNI berinisial AA dan lebih dari 200 pekerja di kompleks tambang kilang gas kota Inamenas-Tigaritourine-Ilizi, Aljazair, disandera oleh kelompok bersenjata.
Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri, P.L.E. Priatna menyebutkan, AA telah berhasil selamat dari tragedi yang menewaskan puluhan jiwa itu. ‘’KBRI Alger menyampaikan bahwa AA telah berangkat menuju London kemarin malam (17/01) untuk meneruskan perjalanan ke tanah air,’’ ujar Priatna melalui siaran pers yang diterima JPNN Jumat (18/1)
Diberitakan sebelumnya, penyerangan kilang gas yang dikelola secara bersama oleh Aljazair Sonatrach, BP dan Norwegia Statoil ini terjadi pada hari Rabu pagi (16/1). Saat itu sekitar 20-25 anggota kelompok bersenjata menyerang area kilang gas dan terjadi kontak senjata dengan aparat keamanan setempat. Saat itu dua pekerja berkebangsaan Inggris dan Aljazair tewas.
Kelompok bersenjata ini kemudian menyandera 41 orang pekerja berkewarganegaraan asing dan sekitar 200 pekerja Aljazair. Namun seperti dilansir Reuters, Jumat (18/1) pagi, operasi pembebasan yang dilakukan militer Aljazair telah berhasil membebaskan ratusan sandera. Hanya saja 30 orang dilaporkan tewas dalam drama pembebasan itu.
Tujuh dari korban tewas meruakan warga negara asing, di antaranya dua Jepang, dua Inggris dan seorang Prancis. Selebihnya merupakan warga lokal dan termasuk para penyandera.
Namun demikian pihak Jepang melansir 14 warga negaranya belum terdeteksi keberadaannya dalam aksi tersebut. Sementara itu 11 anggota penyandera berhasil ditangkap.(zul/dil/jpnn)
Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri, P.L.E. Priatna menyebutkan, AA telah berhasil selamat dari tragedi yang menewaskan puluhan jiwa itu. ‘’KBRI Alger menyampaikan bahwa AA telah berangkat menuju London kemarin malam (17/01) untuk meneruskan perjalanan ke tanah air,’’ ujar Priatna melalui siaran pers yang diterima JPNN Jumat (18/1)
Diberitakan sebelumnya, penyerangan kilang gas yang dikelola secara bersama oleh Aljazair Sonatrach, BP dan Norwegia Statoil ini terjadi pada hari Rabu pagi (16/1). Saat itu sekitar 20-25 anggota kelompok bersenjata menyerang area kilang gas dan terjadi kontak senjata dengan aparat keamanan setempat. Saat itu dua pekerja berkebangsaan Inggris dan Aljazair tewas.
Kelompok bersenjata ini kemudian menyandera 41 orang pekerja berkewarganegaraan asing dan sekitar 200 pekerja Aljazair. Namun seperti dilansir Reuters, Jumat (18/1) pagi, operasi pembebasan yang dilakukan militer Aljazair telah berhasil membebaskan ratusan sandera. Hanya saja 30 orang dilaporkan tewas dalam drama pembebasan itu.
Tujuh dari korban tewas meruakan warga negara asing, di antaranya dua Jepang, dua Inggris dan seorang Prancis. Selebihnya merupakan warga lokal dan termasuk para penyandera.
Namun demikian pihak Jepang melansir 14 warga negaranya belum terdeteksi keberadaannya dalam aksi tersebut. Sementara itu 11 anggota penyandera berhasil ditangkap.(zul/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Baterai Mudah Terbakar, Dreamliners Digrounded
Redaktur : Tim Redaksi