Thailand Open 2019

Satwiksairaj Rankireddy dan Chirag Shetty, Itu Bukan Judul Film Bollywood

Senin, 05 Agustus 2019 – 07:55 WIB
Satwiksairaj Rankireddy (kanan) dan Chirag Shetty. Foto: AFP

jpnn.com, BANGKOK - Bulu tangkis India bukan lagi Saina Nehwal, Pusarla Sindhu dan Kidambi Srikanth saja, tetapi sekarang ada Satwiksairaj Rankireddy dan Chirag Shetty.

Dalam final ganda putra Thailand Open 2019 yang luar biasa di Indoor Stadium Huamark, Bangkok, Minggu (4/8) siang, Rankireddy/Shetty menang atas peringkat dua dunia asal Tiongkok Li Junhui/Liu Yuchen.

BACA JUGA: Jadwal Final Thailand Open 2019 Siang Ini, Tidak Akan Mudah Buat Tiongkok

Tidak mudah. Duo India ranking 16 dunia itu harus melewati laga ketat berdurasi 62 menit (statistik BWF) untuk menang 21-19, 18-21, 21-18.

Rankireddy/Shetty menjadi ganda putra India pertama yang menjadi juara di turnamen superseries/super 500+, dan tentu saja, menjadi ganda putra Negeri Bollywood pertama yang kampiun di Thailand Open sejak digelar 1984.

BACA JUGA: Pornpawee Chochuwong, Gadis Thailand yang Bisa Bikin Ratchanok Intanon Pontang-Panting

BACA JUGA: Thailand Open: Air Mata Pria India Sebelum Jumpa Dua Tiang Listrik Tiongkok

Rankireddy/Shetty datang ke Thailand Open 2019 sebagai underdog. Mungkin hanya mereka dan pelatih ganda putra India Flandy Limpele (Indonesia) yang tahu semangat dan ambisi nan mereka bawa ke Bangkok.

Kedua pemain langsung jatuh dan terbaring di lapangan setelah angka terakhir. Sang pelatih juga tidak bisa menahan diri, berlari ke court merangkul pasangan.

Rankireddy (18 tahun) dan Shetty (22 tahun) juara. Sejarah buat India. "Kemarin, saya menangis di kamar karena mengalahkan Ko Sung Hyun (pemain ganda Korea yang berpasangan dengan Shin Baek Cheol) di semifinal. Dia (Ko) merupakan idola saya, waktu kecil saya selalu mengatakan dalam hati ketika mulai latihan 'saya harus bermain seperti Ko Sung Hyun, seperti yang saya lihat di televisi," ucap Rankireddy dilansir dari Badzine.

"Dan sekali lagi, hari ini (final kemarin), oh saya sedang bermain final. Oke, ayolah! Waspada, waspada. Sepertinya, kami hampir mengalahkan juara dunia (Li/Liu juara dunia 2018), jadi saya berpikir 'oke, tidak ada tekanan'," imbuh Rankireddy, pemain yang sebenarnya mendapat masukan dari fisioterapisnya untuk tidak melepaskan smes-smes keras.

Rankireddy baru sembuh dari cedera. “Bahuku lebih buruk. Saya tidak bisa mengatakannya. Masih sakit," katanya.

Shetty menambahkan, mereka menyadari kondisi yang tidak prima, dan harus meladeni pasangan Tiongkok, duo Tiang Listrik, yang dikenal galak.

"Kami bermain dengan rasa sakit. Seperti arahan pelatih, kami hanya harus menjaga agar kok selalu rendah, serendah mungkin. Kami hanya melepas smes beberapa kali, tetapi harus tepat, harus ada variasi," tutur Shetty.


Chirag Shetty. Foto: AFP

Rankireddy/Shetty kini membuka mata para ganda putra papan atas dunia, 'mereka datang'.

"Gelar ini jelas merupakan motivasi ekstra buat kami," pungkas Rankireddy. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hantam Endo/Watanabe, Duet Tiang Listrik Tembus Final Thailand Open 2019


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler