jpnn.com, RIYADH - Kejaksaan Agung Arab Saudi mengungkap hasil penyidikan kasus pembunuhan Jamal Khashoggi. Kemarin, Kamis (15/11) Juru Bicara Kejaksaan Agung Shalaan Al Shalaan menegaskan bahwa Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) tidak terlibat dalam kasus berdarah itu.
Dia menyebut ketua tim yang dikirim ke Istanbul pada 2 Oktober lalu sebagai otak pembunuhan kolumnis Washington Post tersebut. "Putra Mahkota (MBS) tidak tahu apa-apa tentang itu (pembunuhan Khashoggi, Red)," tegas Shalaan seperti dilansir BBC.
BACA JUGA: Saudi Akhirnya Ungkap Nasib Jenazah Khashoggi, Mengerikan
Jubir Kejaksaan Agung yang juga Wakil Jaksa Penuntut Umum tersebut mengatakan bahwa awalnya tim Saudi hanya diminta untuk membawa pulang Khashoggi.
Jurnalis 59 tahun yang tinggal di Amerika Serikat (AS) sejak 2017 itu memang sudah lama diimbau untuk kembali ke Saudi. Jika pada 2 Oktober perintah untuk membawa pulang Khashoggi tersebut berubah menjadi pembunuhan, menurut Shalaan, pemerintah Saudi tidak tahu.
BACA JUGA: Ditanya soal HRS, Osama Singgung Pembakaran Bendera Tauhid
Dia menyalahkan ketua tim yang terbang ke Istanbul dengan pesawat sewaan itu. Pernyataan senada dilontarkan Menteri Luar Negeri Saudi Adel Al Jubeir.
Kemarin kejaksaan agung menjerat 5 di antara 11 tersangka dengan hukuman mati. Sayang, Saudi belum mau memaparkan siapa lima orang tersebut.
BACA JUGA: Osama Pastikan Habib Rizieq Hidup Enak di Arab Saudi
Selain sebelas tersangka itu, Saudi sedang menginterogasi sepuluh tersangka baru. Sejauh ini, Saudi sudah mengamankan 21 orang yang diduga kuat terlibat pembunuhan keji tersebut.
Saud al-Qahtani, mantan penasihat Kerajaan Saudi, merupakan salah seorang kroni MBS yang menjalani pemeriksaan. Hingga kemarin, namanya masih tercantum dalam daftar cekal. Dia dilarang meninggalkan Saudi sampai pemeriksaan berakhir.
Banyak pengamat yang menilai bahwa konferensi pers itu hanyalah upaya untuk melindungi MBS. Terlebih beberapa fakta berbeda dengan yang diberikan Turki.
Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan, orang yang memerintahkan pembunuhan adalah penguasa tertinggi Saudi selain Raja Salman. (sha/c25/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Manuver Erdogan Pisahkan Saudi dari Sekutu-Sekutunya
Redaktur & Reporter : Adil