'Saya Sudah Emosi dengan Permainan Lawan'

Minggu, 08 Mei 2016 – 08:29 WIB
Pemain depan Madura United 7 Engelberd Sani meringis kesakitan ditekel pemain tengah 22 Srdan Lopicic dalam laga Kontra MU vs Arema Cronus di ISC-A, 6 Mei 2016, di Stadion Glora Bangkalan. Foto: Allex Qomarulla/Jawa Pos Radar Madura

jpnn.com - MALANG – Pemain Arema Cronus Hendro Siswanto mendapatkan kartu merah di menit ke 75 saat laga lawatan ke Madura United, Jumat (6/5) lalu. 

Dia diusir keluar lapangan, yang membuat timnya kian kesulitan menghadapi agresivitas tuan rumah. 

BACA JUGA: Pernyataan Keras Pemain Arema

Provokasi dan permainan kasar pemain lawan, menjadi alasan Hendro tersulut emosi. Terlebih, dia mengingat Dendi Santoso yang patah tulang karena ditekel lawan.

"Saya akui saya salah. Saya terbawa emosi dan melakukan pelanggaran keras kepada Engelberd Sani," ujar Hendro Siswanto.

BACA JUGA: Singo Edan: Mereka Mencederai Kami

Menurutnya, semua berawal dari permainan ngawur tim lawan kepada Arema. Hendro yang sejak babak pertama pontang-panting merebut bola, mulai tidak sabar begitu laga di babak kedua. Terlebih, ketika dia mendapati lututnya terkenal tendangan lawan.

"Sebelumnya saya coba meredam emosi. Tetapi begitu mereka mengincar lutut, saya merasa ini tidak bagus dan berbahaya bagi karier saya," paparnya.

BACA JUGA: Leicester City, Ketika Semua Mimpi jadi Nyata

Menurut Hendro, seandainya saja yang jadi bidikan pelanggaran lawan bukan area kaki, tidak dipermasalahkan. Untuk lutut, bagi pemain sepak bola adalah aset krusial agar karier tetap berlanjut.

"Jika fatal, saya bisa cedera parah. Saya ingat teman-teman yang baru saja cedera," sesal Hendro.

Diakuinya, dua laga pertama Arema ini benar-benar menguras tenaga dan emosi. Bagaimana tidak, Arema harus kehilangan tiga pemain di laga awal.

Selanjutnya, ketika bertandang ke Stadion Gelora Bangkalan, Jumat lalu, Singo Edan harus meladeni permainan keras tuan rumah.

"Parahnya, pelanggaran mereka tidak mendapatkan kartu. Pemain kami ditarik sampai kaos sobek, wajah saya disikut, paha kena, tetapi tidak pelanggaran. Setelah tekel hati-hati sebelumnya, saya sudah emosi dengan permainan lawan," beber Hendro.

Hasilnya, di.menit 75 pelanggaran dengan tendangan mengarah ke perut terhadap Engelbert berbuah kartu kuning kedua. Selisih sembilan menit sebelumnya, suami dari Adirsti Dyah ini sudah mendapat kartu kuning.

"Saya minta maaf. Seumur hidup, baru kali ini saya benar-benar emosi dan gelap mata. Saya merugikan tim dan saya menyesal," tambahnya

Hendro mengaku, sudah langsung meminta maaf kepada tim akan kesalahan tersebut begitu laga usai. Atas aksinya, dia tidak bisa berlaga di pertandingan berikutnya, melawan Bhayangkara Surabaya United.

"Ini pelajaran bagi saya untuk pertandingan berikutnya. Saya mesti lebih menjaga emosi meskipun sedang tertekan," imbuh dia. (ley/jon/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Duo Urang Awak Perang Taktik di Tanah Papua


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler