jpnn.com - KANO - Pemerintah Nigeria sudah kehabisan cara untuk menemukan lebih dari 200 pelajar yang diculik kelompok separatis Boko Haram.
Sebagai jalan terakhir, polisi akhirnya menawarkan imbalan USD 300 ribu atau senilai Rp 3,5 miliar kepada orang yang menunjukkan tempat penyekapan para gadis yang diculik tersebut.
Polisi memberikan enam nomor telepon yang bisa dihubungi jika ada orang yang mau memberikan informasi.
BACA JUGA: Korban MERS Sentuh 115 Jiwa
"Untuk menenangkan penduduk yang akan memberikan informasi, Polisi menyatakan identitas mereka tidak akan diungkap," ujar salah seorang sumber.
Sebelumnya, para pelajar itu telah diculik lebih dari tiga minggu dari sekolah mereka. Namun, hingga saat ini, polisi belum menemukan mereka. Bahkan, ada 11 gadis lagi yang diculik Boko Haram pada Minggu (4/5).
Selain itu, kelompok Boko Haram membuat kericuhan di dekat kota Cameroon pada Senin (5/5) dan menewaskan 300 orang. Mereka mencuri motor dan makanan. Merera juga membakar ratusan mobil dan gedung.
Para militan Boko Haram tersebut berpendapat bahwa para gadis itu seharusnya menikah, tidak bersekolah. Mereka lantas mengancam akan menjual para gadis tersebut. Tidak kunjung ditemukannya gadis-gadis yang diculik itu membuat para orang tua nestapa.
BACA JUGA: MK Thailand Pecat PM Yingluck
Sebab, anak gadis mereka kemungkinan benar-benar telah dijual. Selama ini Boko Haram termasuk ekstremis yang kerap menjalankan ancamannya.
Kasus penculikan tersebut juga membuat pemerintah Nigeria mendapat banyak kritik dari berbagai belahan dunia. Selain itu, aksi massa agar pemerintah bertindak cepat terjadi hampir di seluruh wilayah Nigeria.
Saat ini Amerika Serikat (AS) telah mengirimkan beberapa ahli militer untuk membantu polisi Nigeria. (AFP/BBC/sha/c20/tia)
BACA JUGA: Skandal Seks Bill Clinton, Monica Lewinsky Mengaku Dimanfaatkan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kelompok Bersenjata Serang Stasiun Kereta, Enam Orang Terluka
Redaktur : Tim Redaksi