jpnn.com - JAKARTA - Partai Demokrat tetap akan terlibat dalam pemenangan salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di Pemilu Presiden (Pilpres) 9 Juli 2014 nanti. Apakah memilih Prabowo Subianto - Hatta Rajasa atau Joko Widodo - Jusuf Kalla (Jokowi-JK), baru diputuskan setelah 3 Juni besok.
Juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan Ketua Harian partai Demokrat tanggal 3 Juni besok baru akan melaporkan hasil paparan visi-misi pasangan Prabowo-Hatta ke Ketumnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
BACA JUGA: Akil Sebut Jaksa KPK Tak Berwenang Mendakwa TPPU
"Tanggal 3 (Juni) besok laporan ke Pak SBY. Aku belum tahu arahnya, tunggu, sabar," kata Ruhut ditemui di gedung DPR RI Jakarta, Senin (2/6).
Sebagai juru bicara, Ruhut sendiri juga belum menentukan sikap pasangan mana yang bakal didudukungnya. Namun, Ruhut memastikan akan mengikuti keputusan SBY sebagai ketum Demokrat.
BACA JUGA: Tak Hadiri Sidang Andi Mallarangeng, Nazar Diancam Panggil Paksa
"Aku menunggu ketua umum (SBY). Pak SBY percayalah seorang pemimpin, dua periode, pasti ada yang disampaikan. Kita harus sabar menunggu," sebutnya.
Ruhut tidak menepis bahwa pasangan Prabowo-Hatta punya nilai posotif di mata kader Demokrat karena melakukan jemput bola dengan memaparkan visi-misinya. Nah, apapun keputusan SBY nantinya, Demokrat akan menggerakkan mesin partai memenangkannya.
BACA JUGA: Tes CPNS 2014 Digelar Usai Pilpres
"Kalau sudah diputuskan ke salah satu pasti mesin partai digerakkan," tegas Ruhut sembari menyebut partainya tidak mempersoalkan bagi kader yang sudah lebih dulu mendukung salah satu pasangan.
"Kita tetap hormati Pak Marzuki Alie, Ali Masykur Musa, Mubarok, yang lain-lain ke kubu Prabowo, Pak Pramono Edhie. Di kubu Jokowi ada Sarundayang, Anis Baswedan, Dahlan Iskan, kita hormati lah. Gak ada sanksi. Gak seperti Golkar lah, dirolling disanksi, kita hormati demokrasi," tandasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Pemenangan Jokowi-JK Bentuk Laskar Santri
Redaktur : Tim Redaksi