JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kembali mengkritisi masih lambannya proses pembayaran ganti rugi korban lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur. SBY mengaku mendapat laporan, masih ada kewajiban Lapindo yang hingga hari ini masih belum dibayarkan.
"Saya mendapatkan laporan, Lapindo belum menyelesaikan kewajibannya. Rp 800 miliar belum diselesaikan. Sampaikan kepada Lapindo, kalau janji ditepati, kalau main-main dengan rakyat, dosanya dunia akhirat," tegas SBY, sebelum memimpin rapat paripurna kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (14/2).
Pada kesempatan yang sama, SBY kembali mengingatkan tentang siklus bencana lima tahunan yang sering dihadapi Indonesia. Dimana curah hujan tinggi yang berakibat pada banjir di berbagai daerah.
"Ini memerlukan kesiagaan dan tindakan preventif. Banjir besar Jakarta juga bisa terjadi di tempat yang lain. Kepada Menteri PU saya minta lakukan dan periksa semua konstruksi," pesan SBY.(afz/jpnn)
"Saya mendapatkan laporan, Lapindo belum menyelesaikan kewajibannya. Rp 800 miliar belum diselesaikan. Sampaikan kepada Lapindo, kalau janji ditepati, kalau main-main dengan rakyat, dosanya dunia akhirat," tegas SBY, sebelum memimpin rapat paripurna kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (14/2).
Pada kesempatan yang sama, SBY kembali mengingatkan tentang siklus bencana lima tahunan yang sering dihadapi Indonesia. Dimana curah hujan tinggi yang berakibat pada banjir di berbagai daerah.
"Ini memerlukan kesiagaan dan tindakan preventif. Banjir besar Jakarta juga bisa terjadi di tempat yang lain. Kepada Menteri PU saya minta lakukan dan periksa semua konstruksi," pesan SBY.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Tegaskan Keputusan Ibas Didukung Keluarga
Redaktur : Tim Redaksi