jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Golkar, Bambang Soesatyo menilai aksi peluncuran buku 'Selalu Ada Pilihan' milik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memunculkan kesan tak bersimpati kepada rakyat. Alasannya, momen peluncurannya tidak tepat karena bertepatan dengan Indonesia sedang tertimpa bencana.
"Perayaan meluncurkan buku itu akan memunculkan kesan Presiden tidak bersimpati dengan situasi bencana yang sedang terjadi di sejumlah daerah di tanah air," kata Bambang dalam keterangannya, Sabtu (18/1).
BACA JUGA: PNS di 95 Pemda Bakal Terima Remunerasi
Pria yang karib disapa Bamsat ini mengatakan SBY akan mendapatkan simpati bila mengumumkan penundaan peluncuran buku itu karena alasan bersimpati kepada warga yang sedang menghadapi bencana. Kata dia, tidak hanya simpati yang mengalir untuk SBY, tetapi juga menjadi sarana mempromosikan buku itu.
"Akibatnya mudah ditebak, publik pun kurang peduli pada buku itu," ucapnya.
BACA JUGA: Peduli Korban Banjir, Indosat Beri Bonus Pulsa
Meskipun mengkritik peluncuran buku milik SBY setebal 824 halaman, Jumat (17/1), anggota Komisi III DPR itu tetap mengapresiasi karya SBY. Bamsat hanya menyesalkan memontum peluncuran buku yang dianggap tidak bijak.
"Bahkan sama sekali tidak bijak, karena saat ibu pertiwi sedang bersusah hati karena rakyat sejumlah daerah sedang dicekam bencana banjir dan gunung meletus," pungkasnya. (awa/jpnn)
BACA JUGA: Ancam Tahan Pencairan DAU Empat Provinsi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Hanya Salahkan Hujan dan Alam
Redaktur : Tim Redaksi