SBY Didesak Lakukan Reformasi Kepemimpinan di Polri

Sabtu, 17 Agustus 2013 – 15:11 WIB
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus melakukan reformasi di tubuh Polri. Sebab, kerap terjadi peristiwa perlawanan kepada Polri.

"Saya kira presiden harus cepat mengambil langkah untuk melakukan reformasi kepemimpinan di tubuh Polri. Polsek dibakar, Polres dibakar dan pembunuhan warga-warga Polri. Saya kira ini perlu ada penanganan yang khusus," ujar Tjahjo usai upacara memperingati HUT kemerdekaan RI di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Sabtu (17/8).

BACA JUGA: Prabowo Ajak Kader Waspadai Serangan ke Gerindra

Ia menjelaskan, pemerintah harus bisa memberikan rasa aman kepada masyarakat. "Apapun harus memberikan rasa keamanan, jaminan, keamanan ketertiban masyarakat yang baik kepada masyarakat," ucapnya.

Tjahjo menyatakan, jika melihat di media, SBY sebenarnya sudah pro aktif. Namun demikian yang menjadi pertanyaan mengapa perintahnya tidak dilaksanakan dengan baik oleh para bawahannya.

BACA JUGA: Kepolisian Diminta Tindak Pengibar Bendera PKI

"Perintah presiden kalau kita ikuti di media sangat pro aktif. Tapi kenapa tidak bisa dilaksanakan dengan tuntas oleh pembantu-pembantu beliau (SBY)? Kalau gagal yang salah pembantunya atau yang memerintahkan pembantunya? Saya kira ini bagian dari evaluasi kita bersama," kata anggota Komisi I DPR itu.

Seperti diketahui, beberapa waktu belakangan terjadi serangkaian peristiwa penembakan terhadap aparat kepolisian. Peristiwa terakhir adalah penembakan terhadap dua anggota Polsek Pondok Aren yakni Bripda Maulana dan Aipda Kus Hendrana. Mereka tewas ditembak orang tak dikenal di Jalan Graha Raya, Kota Tangerang tadi malam.

BACA JUGA: Jero Wacik Belum Konfirmasi Uang Yang Disita KPK

Kejadian itu berawal saat Aipda Kus Hendratna berangkat menuju Polsek Pondok Aren guna mengikuti apel malam pukul 22.00 WIB dalam rangka persiapan operasi cipta kondisi peringatan HUT RI.

Saat di TKP, dia dipepet dua orang yang mengendari Mio matic warna hitam. "Ditembak pada bagian belakang kepala, langsung terjatuh," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombespol Rikwanto.

Pada saat bersamaan di belakang korban ada empat orang tim buser menggunakan mobil Avanza dengan arag yang sama melihat kejadian itu dan langsung mengejar pelaku.

"Mereka mengejar dan bisa menabrak motor tersebut, namun mobilnya terperosok ke got tanggul jalan. Saat itu pelaku yang turun dari motor datang dan menembak Bripka Maulana yang menyetir mobil," kata Rikwanto. (gil/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Peringati Proklamasi, Gerindra Tegaskan Komitmen Antikorupsi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler