JAKARTA--Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo mengatakan hanya hanya ada satu jalan keluar bagi Presiden SBY dan Wapres Boediono merespons kemerosotan popularitas pemerintahan mereka. "Tuntaskan proses hukum sejumlah kasus korupsi berskala besar, maka kepercayaan rakyat bisa digenggam kembali," tegasnya, Rabu (25/1), di Jakarta kepada wartawan.
Ia menambahkan, tidak ada instrumen lain yang bisa memperbaiki citra pemerintahan SBY-Boediono, kecuali komitmen keduanya pada aspek penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. Menurutnya, prospek pertumbuhan ekonomi yang tinggi sekali pun tidak membuat publik lupa pada sejumlah kasus korupsi yg masih diambangkan hingga saat ini.
"Mega skandal Bank Century tidak akan bisa hilang dari ingatan rakyat, kendati peringkat daya saing ekonomi Indonesia membaik," katanya.
Ia mengatakan, para responden yang terjangkau dalam sejumlah survei tidak peduli pada klaim-klaim pemerintah di bidang ekonomi. Menurut dia, berbagai jajak pendapat menyebutkan, kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan SBY-Boediono terus merosot.
"Menurut hasil survei Litbang Kompas, para responden menilai pemerintahan SBY-Boediono sarat praktik peenyalahgunaan wewenang. Dari 10 responden, hanya tiga yang menilai pemerintahan SBY masih kredibel," katanya.
Ia melanjutkan, publik juga menilai Presiden tidak all out menuntaskan kasus-kasus korupsi berskala besar, terutama skandal Bank Century dan kasus suap wisma atlet yang diduga melibatkan petinggi partai tertentu.
“Saya percaya, presiden SBY tidak meremehkan hasil survei seperti itu. Saya menduga, hasil sejumlah survei itu menjadi salah satu faktor pendorong SBY sebagai Ketua Dewan Pembina PD menyelenggarakan pertemuan dengan anggota dewan pembina PD di Cikeas Selasa (24/1) malam," ungkapnya.
Tetapi, sambung politisi Partai Golkar, itu yang menjadi pertanyaan banyak orang adalah mengapa Presiden tidak segera merespons persepsi publik mengenai buruknya kinerja pemerintahan ini? "Padahal, presiden dikenal sebagai sosok pemimpin yang sangat peduli pada hasil jajak pendapat," pungkasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... IKJ Khawatir Publik Marah
Redaktur : Tim Redaksi