JAKARTA - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak kunjung menentukan pengganti Anas Urbaningrum di kursi Ketua Umum PD. Menurut Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, ada dua alasan penyebab pendiri Partai Demokrat itu masih belum memunculkan calon pengganti Anas.
Pertama, SBY mencoba mengukur reaksi publik pascapenetapan Anas sebagai tersangka korupsi proyek Hambalang. "Jika negatif, SBY akan berupaya mencari langkah-langkah untuk memulihkan citranya terlebih dahulu. Tetapi bila positif atau datar-datar saja, SBY akan masuk ke langkah berikutnya, yaitu memulai skenario untuk menggantikan Anas. Sekarang masih pada fase mengukur-ukur itu," ujar Ray kepada JPNN, Kamis (28/2).
Alasan kedua, kata Ray, SBY sembari mengukur calon pengganti Anas, juga mulai bergerilya untuk memastikan calon Ketum PD itu benar-benar bisa diterima kader partai pemenang Pemilu 2009 itu. Dengan demikian ketika PD menggelar Kongres Luar Biasa (KLB), pemilihan akan lebih bersifat prosedural dibandingkan kontestasi.
"Dugaan saya ada tiga nama yang mungkin akan disodorkan, yakni Syarief Hasan, Jero Wacik dan Amir Syamsuddin," ucap Ray.
Ray menyebut ketiga nama itu sebagai figur orang tua. Selain itu, mereka juga masuk barisan utama penentang Anas sehingga jika dijadikan Ketua Umum PD, tak akan jauh dari kendali SBY. "Minggu ketiga dari kisah ini akan mulai ke arah siapa yang akan menggantikan Anas," pungkasnya.
Seperti diketahui, Anas mundur dari Ketua Umum PD setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus Hambalang, Jumat (22/2) pekan lalu. Anas disangka menerima hadiah dari proyek Hambalang dan proyek-proyek lainnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Kecil Timwas Century segera Temui Anas
Redaktur : Tim Redaksi