SBY: Good Bye, Semoga Engkau Hidup Tenang

Minggu, 02 Juni 2019 – 14:41 WIB
Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menangisi kepergian istrinya yang juga mantan Ibu Negara Kristiani Herrawati. Foto: Miftahul Hayat/Jawa Pos

jpnn.com, BOGOR - Tangis Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali pecah ketika menceritakan perjuangan istrinya, Kristiani Herrawati alias Bu Ani melawan kanker darah selama empat bulan terakhir. SBY menyebut istrinya sebagai sosok yang tegar hingga jelang akhir hayatnya.

Berbicara di depan para pelayat di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (2/6), SBY menceritakan saat-saat akhir kebersamannya dengan Bu Ani di National University Hospital (NUH) Singapura. SBY menuturkan, dirinya bersama dua putranya, Agus Harimurti dan Edhie Baskoro beserta istri masing-masing bersiaga 24 jam di dekat Bu Ani sejak putri tokoh Kopassus Sarwo Edhie Wibowo itu dalam kondisi kritis.

BACA JUGA: Menristekdikti Ungkap Jasa Bu Ani di Bidang Pendidikan

SBY beserta keluarga terus berdoa dan tak beranjak dari ruang tempat Bu Ani dirawat. Dokter di NUH sudah memberi isyarat bahwa kondisi Bu Ani tak akan bisa bertahan lagi pada Jumat lalu (31/5). Baca juga:Kisah tentang Memo dan Sari Kacang Hijau di Pesawat Kepresidenan

Namun, kata SBY, istrinya masih mencoba melawan kanker darah di tubuhnya hingga detik-detik terakhir. Berbagai peralatan medis yang memantau kondisi Bu Ani juga menunjukkan perempuan kelahiran 6 Juli 1952 itu makin kritis.

BACA JUGA: PDIP Turut Berduka, Bu Mega Akan Berikan Penghormatan Terakhir untuk Bu Ani di TMP Kalibata

“Dari statistik, indikator yang ada di layar monitor, sebagian perawat dan petugas medis mengatakan she could not survive, soon pass away (dia tak akan bertahan, segera meninggal dunia, red), tetapi ibu Ani masih berusaha bertahan selama 24 jam. Perawat mengatakan, she is really strong woman (dia sunggu perempuan kuat, red),” kata SBY di pendopo rumahnya.

SBY menambahkan, Bu Ani wafat dengan cepat dan tenang. Anak dan cucu SBY pun menyaksikan kepergian Bu Ani untuk selamanya.

BACA JUGA: Jalan Raya Kalibata Bakal Ditutup Sementara untuk Rombongan Pengiring Jenazah Bu Ani

Lebih lanjut SBY menceritakan kalimat perpisahannya dengan Bu Ani. Sembari terisak, ketua umum Partai Demokrat (PD) itu mengaku telah ikhlas melepas kepergian Ibu Negara Keenam RI itu.

“Saya cium keningnya. Saya ucapkan selamat jalan, istri tercinta. Good bye. Semoga engkau hidup tenang dan bahagia di sisi Allah SWT, Tuhan yang maha kuasa,” terangnya. Baca juga: Ibu Ani

SBY meyakini Tuhan telah mengambil keputusan terbaik. Pria kelahiran 9 Septemner 1949 di Pacitan itu mengaku tidak tega melihat istrinya bertahan hidup dengan peralatan medis namun dalam kondisi sangat tersiksa.

“Saya tidak ingin Ibu Ani suffering too much, menderita di luar beban seorang manusia. Allah SWT bebaskan itu. Tuhan cegah itu. Terima kasih Tuhan telah bebaskan Ibu Ani dari penderitaan yang tidak sepatutnya dia tanggung,” pungkasnya.(jpc/jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polres Jaksel Kerahkan 300 Personel demi Amankan TMP Kalibata


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler