jpnn.com - NEWYORK - Banyak dituding berkhianat oleh publik, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya angkat bicara soal hasil voting pembahasan Rancangan Undang-Undang Pilkada.
SBY mengaku justru sangat kecewa dengan hasil voting yang menentukan pelaksanaan Pilkada di DPRD tersebut. Dalam kunjungan kerjanya di Amerika Serikat, SBY yang juga Kepala Negara langsung menggelar jumpa pers untuk membahas hal tersebut.
BACA JUGA: Bupati Tapanuli Tengah Digarap Sebagai Tersangka
"Saya kecewa dengan hasil proses politik yang ada di DPR RI meskipun saya menghormati proses itu sebagai seorang Demokrat. Tapi sekali lagi saya kecewa dengan proses dan hasil yang ada," ujar SBY dalam jumpa pers pada Jumat, (26/9).
SBY mengaku alasannya kecewa karena pihaknya lebih memilih pilkada langsung dengan opsi 10 perbaikan besar. Meski dulunya banyak penyimpangan dalam pilkada langsung, SBY tetap meyakini bahwa pilkada langsung tetaplah pilihan yang lebih baik. Namun, ia tak menyangka usulan itu ditolak. Ia mengklaim bahwa Demokrat sudah berupaya keras memperjuangkan usulan itu.
BACA JUGA: SBY Kecewa dengan Hasil Sidang RUU Pilkada
"Saya ikuti terus dan minta diperjuangkan habis habisan tetapi dipanja tidak tembus, lobi tidak tembus, dan dari laporan yang saya terima semua fraksi dalam lobi dan panja menolak usulan Partai Demokrat," sambung SBY.
Menurut SBY, ia menerima laporan bahwa fraksi-fraksi tidak membuka opsi ketiga yaitu pilkada langsung dengan 10 perbaikan. Hanya ada dua opsi dalam voting tersebut. Menurutnya, hasil voting itu adalah kemunduran dari demokrasi.
BACA JUGA: Pilkada di DPRD, PKS: KMP Terbukti Solid
"Sekarang saya menunggu laporan lengkap ketua harian dan ketua Fraksi Demokrat, lengkap, faktual dan akurat sangat penting bagi partai Demokrat untuk ambil langkah politik ke depan, itu yang bisa saya sampaikan karena memang terus saya update. Yang jelas ini saya anggap masalah serius karena saya pribadi tidak ingin ada kemunduran terjadi," tandas SBY. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Datangi KPK, Tim Transisi Bawa Agenda Kabinet Jokowi-JK
Redaktur : Tim Redaksi