SANUR - Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menginginkan PD jangan bergantung kepada figur perorangan. Termasuk dirinya sendiri yang saat ini menjadi magnet PD yang memenangi Pemilu 2009 lalu.
"Justru makin ke depan saya harus menghilang pelan-pelan, fading away dari partai ini," ujar SBY dalam pidatonya di Inna Grand Bali Beach Hotel, Sanur, Denpasar, Sabtu (30/3)
Menurut SBY, partai yang modern harus berangkat dari platform idealisme dan mesin partai yang efektif serta tidak boleh bergantung kepada figur perseorangan.
Karena itu menurut SBY, ketika dirinya menerima sejumlah unsur pimpinan dan kader termasuk pimpinan daerah terkait penyelenggaran Kongres Luar Biasa (KLB), dia masih mempertanyakan apakah ada opsi yang bisa dipilih dan diambil selain dirinya harus menjadi ketua umum.
Namun demikian, SBY menyadari Partai Demokrat sedang berada dalam situasi yang tidak mudah. Sementara tidak ada opsi lain, selain dirinya harus menjadi ketua umum sementara.
"Kader-kader dalam keadaan sulit. Ini yang saya tangkap. Saya terima surat dan sms agar saya bersedia untuk masa yang sulit ini memimpin sampai keadaan pulih dan normal," ucap dia.
SBY mengaku memutuskan menjadi ketua umum PD dengan 2 syarat. Syarat pertama jabatan ketua umum ini sifatnya benar-benar sementara hanya pada proses penyelamatan dan konsolidasi partai.
"Waktunya 2 tahun dan jika dapat saya menghabiskan waktu ini sebelum pemilu selesai. Setelah itu kita membuat kongres secara 5 tahun secara definitif. Jadi saya siap menerima amanah jabatan ketum partai demokrat selama 2 tahun," terang dia.
Kemudian kata SBY, syarat kedua, jika dirinya didaulat menjadi ketua Umum maka nantinya harus ada ketua harian yang bisa membantu tugas keseharian ketua dalam menjalankan program kerja partai dengan nama Ketua Harian.
"Saya tetap fokus untuk menjalankan tugas kenegaraan. Maka saya berharap dibentuk ketua harian untuk mengurus kegiatan-kegiatan harian," tandasnya. (gil/jpnn)
"Justru makin ke depan saya harus menghilang pelan-pelan, fading away dari partai ini," ujar SBY dalam pidatonya di Inna Grand Bali Beach Hotel, Sanur, Denpasar, Sabtu (30/3)
Menurut SBY, partai yang modern harus berangkat dari platform idealisme dan mesin partai yang efektif serta tidak boleh bergantung kepada figur perseorangan.
Karena itu menurut SBY, ketika dirinya menerima sejumlah unsur pimpinan dan kader termasuk pimpinan daerah terkait penyelenggaran Kongres Luar Biasa (KLB), dia masih mempertanyakan apakah ada opsi yang bisa dipilih dan diambil selain dirinya harus menjadi ketua umum.
Namun demikian, SBY menyadari Partai Demokrat sedang berada dalam situasi yang tidak mudah. Sementara tidak ada opsi lain, selain dirinya harus menjadi ketua umum sementara.
"Kader-kader dalam keadaan sulit. Ini yang saya tangkap. Saya terima surat dan sms agar saya bersedia untuk masa yang sulit ini memimpin sampai keadaan pulih dan normal," ucap dia.
SBY mengaku memutuskan menjadi ketua umum PD dengan 2 syarat. Syarat pertama jabatan ketua umum ini sifatnya benar-benar sementara hanya pada proses penyelamatan dan konsolidasi partai.
"Waktunya 2 tahun dan jika dapat saya menghabiskan waktu ini sebelum pemilu selesai. Setelah itu kita membuat kongres secara 5 tahun secara definitif. Jadi saya siap menerima amanah jabatan ketum partai demokrat selama 2 tahun," terang dia.
Kemudian kata SBY, syarat kedua, jika dirinya didaulat menjadi ketua Umum maka nantinya harus ada ketua harian yang bisa membantu tugas keseharian ketua dalam menjalankan program kerja partai dengan nama Ketua Harian.
"Saya tetap fokus untuk menjalankan tugas kenegaraan. Maka saya berharap dibentuk ketua harian untuk mengurus kegiatan-kegiatan harian," tandasnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Januari 2014, Prestasi Kinerja PNS Dinilai
Redaktur : Tim Redaksi