JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyoroti sejumlah peristiwa konflik yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia pada tahun 2012 lalu. Oleh karena itu, ia menginstruksikan agar dalam dua tahun ke depan kepala daerah ikut berperan menjaga keamanan di daerahnya.
Instruksi itu dituangkan dalam Insptruksi Presiden Nomor 2 tahun 2013. "Hari ini saya mengeluarkan Inpres No 2/2013, yang intinya instruksi saya untuk meningkatkan efektivitas penanganan gangguan keamanan di seluruh Tanah Air," kata Presiden di hadapan kepala daerah yang hadir dalam Rapat Kerja Pemerintah di Jakarta Convention Center, Senin (28/01).
Dalam catatan Presiden, sejumlah kekerasan, benturan sosial, konflik komunal, serta terorisme, marak terjadi tahun lalu. Hal itu menimbulkan tudingan, keamanan dalam negeri tidak terjaga dengan baik. Bahkan, negara dinilai tidak menjaga keamanan rakyatnya.
Ia pun mengaku sudah melihat beberapa survei tentang ketidakpuasan rakyat terhadap kondisi keamanan. Bahkan ada yang menuduh negara dan aparat keamanan melakukan pembiaran
"Saya sudah beberapa kali mengeluarkan instruksi dan arahan kepada pejabat terkait sungguh menjaga ketertiban masyarakat ini. Aksi itu masih terus terjadi," keluhnya.
Presiden meminta jajaran penegak hukum, kepala daerah dan aparat keamanan ragu dalam bertindak, maupun terlambat mengatasi konflik. Ia berharap Inpres baru ini itu dapat mendukung terciptanya keamanan dan ketertiban di daerah-daerah.
"Tidak boleh lagi menangani konflik komunal atau aksi kekerasan secara tidak tuntas, jangan simpan bom waktu, selesaikan dengan tuntas," pungkas Presiden. (flo/jpnn)
Instruksi itu dituangkan dalam Insptruksi Presiden Nomor 2 tahun 2013. "Hari ini saya mengeluarkan Inpres No 2/2013, yang intinya instruksi saya untuk meningkatkan efektivitas penanganan gangguan keamanan di seluruh Tanah Air," kata Presiden di hadapan kepala daerah yang hadir dalam Rapat Kerja Pemerintah di Jakarta Convention Center, Senin (28/01).
Dalam catatan Presiden, sejumlah kekerasan, benturan sosial, konflik komunal, serta terorisme, marak terjadi tahun lalu. Hal itu menimbulkan tudingan, keamanan dalam negeri tidak terjaga dengan baik. Bahkan, negara dinilai tidak menjaga keamanan rakyatnya.
Ia pun mengaku sudah melihat beberapa survei tentang ketidakpuasan rakyat terhadap kondisi keamanan. Bahkan ada yang menuduh negara dan aparat keamanan melakukan pembiaran
"Saya sudah beberapa kali mengeluarkan instruksi dan arahan kepada pejabat terkait sungguh menjaga ketertiban masyarakat ini. Aksi itu masih terus terjadi," keluhnya.
Presiden meminta jajaran penegak hukum, kepala daerah dan aparat keamanan ragu dalam bertindak, maupun terlambat mengatasi konflik. Ia berharap Inpres baru ini itu dapat mendukung terciptanya keamanan dan ketertiban di daerah-daerah.
"Tidak boleh lagi menangani konflik komunal atau aksi kekerasan secara tidak tuntas, jangan simpan bom waktu, selesaikan dengan tuntas," pungkas Presiden. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua DPR: Berantas Narkoba Dimulai dari Keluarga
Redaktur : Tim Redaksi