jpnn.com - JAKARTA - Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) dipastikan kembali menjadi ketua umum Partai Demokrat dalam kongres di Surabaya. Terpilihnya SBY secara aklamasi langsung mengundang reaksi negatif.
BACA JUGA: SBY Minta Kader Demokrat Waspadai Pengkhianat
Pengamat komunikasi politik Heri Budianto menilai, tidak adanya figur lain yang bisa dipilih dalam kongres membuktikan partai berlambang bintang mercy itu gagal dalam melakukan kaderisasi.
Direktur Eksekutif Political Communication (PolcoMM) itu mengatakan, PD sama mengecewakannya dengan partai politik lain yang tidak menawarkan hal baru soal kepemimpinan. PD bahkan cenderung berfikir jangka pendek untuk menyelamatkan partai dari konflik.
BACA JUGA: Tanpa Pesaing, SBY Jadi Ketum Demokrat Lagi
"Partai harus mulai berpikir jangka panjang. Dan ini (SBY kembali jadi ketum) adalah juga kegagalan PD menjaring kader-kader muda untuk memimpin dan masih tergantung kepada figur figur senior. Figur sentral di partai," kata Heri di gedung DPR Jakarta, Selasa (12/5).
Karena itu, pemilihan ketum PD dalam kongres saat ini akan menjadi tantangan di Pemilu 2019. Sebab, selera sekitar 40 juta pemilih muda di Pilpres mendatang bukan lagi politisi senior.
BACA JUGA: SBY-Megawati Dinilai Malu-malu Kucing
"Hari ini PD telah melakukan langkah berpikir jangka pendek untuk menyelamatkan soliditas partai ketimbang berfikir jangka panjang untuk melahirkan kader potensial yang sesuai selera pemilih," tegas Heri. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Diminta Beberkan Pihak Yang Ganggu Kongres Demokrat
Redaktur : Tim Redaksi