JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengumpulkan menterinya dalam rapat terbatas untuk membahas masalah perekonomian. Salah satunya mengenai kebijakan pengendalian bahan bakar minyak (BBM).
Menteri yang hadir di antaranya Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung, Menteri ESDM Jero Wacik, dan Wakil Menteri Keuangan Any Ratnawaty.m
"Memang ada beberapa agenda. Salah satunya itu. Tunggu aja nanti hasilnya," ujar Jero Wacik.
Saat ini Jero mengatakan pemerintah belum mengambil keputusan mengenai kebijakan BBM. Alasannya, Pemerintah masih menimbang banyak faktor terutama dampak atas kebijakan BBM untuk masyarakat.
Presiden SBY, tutur Jero mengkhawatirkan dampak inflasi yang merugikan masyarakat miskin. "Di luar, komentarnya kok ini lama betul mengambil keputusan? Kok dikaji lagi dikaji lagi? Karena memang membikin aturannya mudah tapi kita harus memikirkan pelaksanaannya. Karena keputusan manapun opsi manapun yg diambil keputusannya kan berefek pada inflas dan inflasi itu yg selalu Pak Presiden tekankan pada kami," papar Jero.
Masih menurut Jero, masalah BBM jangan dikaitkan dengan politik. Ia mengklaim pemerintah lebih mengkhawatirkan masyarakat miskin saat ini dibanding kepentingan politik.
"Bukan politik. Politik itu nomor belakangan, ini yang nomor satu. Karena kalau sampai warga yang miskin kena inflasi, kan jumlahnya makin banyak yang miskin. Karena itu beliau selalu melihat kalau opsi ini yang diambil hasilnya gimana, angkanya ini, ini harus detail. Harus detail gimana cara melaksanakannya," tegas Jero. (flo/jpnn)
Menteri yang hadir di antaranya Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung, Menteri ESDM Jero Wacik, dan Wakil Menteri Keuangan Any Ratnawaty.m
"Memang ada beberapa agenda. Salah satunya itu. Tunggu aja nanti hasilnya," ujar Jero Wacik.
Saat ini Jero mengatakan pemerintah belum mengambil keputusan mengenai kebijakan BBM. Alasannya, Pemerintah masih menimbang banyak faktor terutama dampak atas kebijakan BBM untuk masyarakat.
Presiden SBY, tutur Jero mengkhawatirkan dampak inflasi yang merugikan masyarakat miskin. "Di luar, komentarnya kok ini lama betul mengambil keputusan? Kok dikaji lagi dikaji lagi? Karena memang membikin aturannya mudah tapi kita harus memikirkan pelaksanaannya. Karena keputusan manapun opsi manapun yg diambil keputusannya kan berefek pada inflas dan inflasi itu yg selalu Pak Presiden tekankan pada kami," papar Jero.
Masih menurut Jero, masalah BBM jangan dikaitkan dengan politik. Ia mengklaim pemerintah lebih mengkhawatirkan masyarakat miskin saat ini dibanding kepentingan politik.
"Bukan politik. Politik itu nomor belakangan, ini yang nomor satu. Karena kalau sampai warga yang miskin kena inflasi, kan jumlahnya makin banyak yang miskin. Karena itu beliau selalu melihat kalau opsi ini yang diambil hasilnya gimana, angkanya ini, ini harus detail. Harus detail gimana cara melaksanakannya," tegas Jero. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nindya Karya Targetkan Capai Kontrak Rp 7 triliun
Redaktur : Tim Redaksi