SBY Lepas 109 Peserta Penerima Beasiswa Presiden

Rabu, 15 Oktober 2014 – 19:28 WIB

jpnn.com - SENTUL -- Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melepas 109 peserta Beasiswa Presiden RI angkatan pertama di Gedung Auditorium PMPP TNI, Kawasan IPSC Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/10). Para peserta itu  akan segera menempuh pendidikan di sejumlah universitas terbaik di manca negara.

"Mereka terpilih dari 3.700 pelamar. Hingga seleksi tahap keempat tersisa 136 orang yang kemudian setelah menempuh tes tahap akhir berikutnya tersisa 109 orang," kata Menteri Keuangan Chatib Basri dalam sambutannya.

BACA JUGA: Ini Aksi Dugaan Kekerasan Seksual Libatkan Siswi Kelas 4 SD

Dari 109 peserta tersebut, 68 orang berasal dari kalangan sipil dan 41 orang berasal dari perwira militer.
Chatib menambahkan 68 orang tersebut akan melanjutkan pendidikan ke jenjang magister sebanyak 51 orang sementara 17 orang lainnya akan melanjutkan pendidikan ke jenjang doktor.

Sementara itu dari unsur militer, 30 orang menempuh jenjang pendidikan sekolah staf dan komando, tujuh orang jenjang magister dan empat orang jenjang doktoral.

BACA JUGA: Dua Siswa SMA Tertangkap Buka Situs Porno

Dalam sambutannya di pelepasan itu, Presiden SBY menjelaskan bahwa tahun 2045 mendatang Indonesia bertekad menjadi negara yang jauh lebih maju. Oleh karena itu dibutuhkan generasi-generasi yang berkualitas.

"Ingat, di tempat ini mengawali tugas besar kalian, kalian dipersiapkan oleh negara untuk menyongsong dan mencapai tujuan besar kita tahun 2045," kata Presiden.

BACA JUGA: Pabrik Guru Harus Menjadi Prioritas

Presiden berharap 30 tahun yang akan datang di antara penerima BPRI akan menjadi menteri, gubernur, atau pemimpin dan tokoh-tokoh di tingkat pusat dan daerah. Dengan kata lain, para penerima BPRI menjadi pemimpin, manajer, pemikir, perencana, dan pembangun yang membawa Indonesia lebih maju pada abad 21.

"Dengan penjelasan singkat ini saya kira para penerima beasiswa mengerti apa yang mesti dipersiapkan," tegasnya.

Presiden mengingatkan para penerima beasiswa bahwa menjadi negara maju dari segi ekonomi berarti juga ada aspek keadilan dan berkelanjutan. Ekonomi tidak lagi hanya mengandalkan sumber daya alam, tetapi juga sumber daya manusia. Selain itu, ekonomi yang kuat ditandai dengan industri kuat, pertanian modern, dan sektor jasa. Investasi bertambah kuat dan menciptakan lapangan pekerjaan. Ekonomi berkelanjutan adalah yang tidak merusak lingkungan dan ekonomi berkeadilan yang membawa kemakmuran bagi semua.

Kemudian, demokrasi juga kuat dan stabil, demokrasi yang menghadirkan kebebasan dan aturan hukum. "Marilah kita padukan dua-duannya. Disatukan dan dipadukan," tandas Presiden. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Perokok Berpeluang Jadi Pencandu Narkoba


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler