JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta warga Tionghoa tidak larut dalam kegaduhan politik menjelang Pemilu 2014. Ia meminta mereka fokus untuk bersama membangun bangsa. Hal itu diungkapkan Presiden SBY saat menghadiri Perayaan Tahun Baru Imlek Nasional 2564 di Gedung JCC Senayan, Jakarta, Selasa (19/2).
"Mari kita hindari kegaduhan politik yang tidak perlu dan yang akan mengganggu ketenangan dan ketentraman hidup. Mari fokus pada agenda-agenda besar bagi kelangsungan pembangunan bangsa. Jangan sia-siakan momentum dan peluang terbaik untuk mempercepat kemakmuran bersama," kata SBY di hadapan ratusan warga Tionghoa yang tergabung dalam Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin).
Menurutnya, tantangan yang dihadapi bangsa ini pada tahun 2013 tidaklah ringan. Terutama karena dua tahun ke depan adalah masa yang penuh dengan kompetisi. Presiden berpesan agar masyarakat menjaga diri, tidak larut dalam kompetisi yang tidak jujur,mengumbar keburukan dan kebencian. Ia meminta masyarakat termasuk warga Tionghoa di seluruh tanah air untuk menciptakan suasana yang aman, tentram, damai, dan teduh.
"Marilah kita jauhkan cara-cara berpolitik yang tidak patut seperti kampanye hitam atau black campaigne dan cara-cara lain yang buruk," kata SBY.
Dalam acara ini Presiden hadir bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono, Wapres Boediono dan istri Herawati Boediono, istri Gus Dur, Shinta Nuriyah Wahid dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok. Ada juga beberapa menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II seperti Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mendikbud Muhammad Nuh, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri Parekraf Mari Elka Pangestu, dan Kapolri Jenderal Timur Pradopo.
Para pejabat tinggi negara ini disuguhi tarian dan kebudayaan khas Tionghoa seperti Barongsai dan lagu-lagu berbahasa Mandarin.(flo/jpnn)
"Mari kita hindari kegaduhan politik yang tidak perlu dan yang akan mengganggu ketenangan dan ketentraman hidup. Mari fokus pada agenda-agenda besar bagi kelangsungan pembangunan bangsa. Jangan sia-siakan momentum dan peluang terbaik untuk mempercepat kemakmuran bersama," kata SBY di hadapan ratusan warga Tionghoa yang tergabung dalam Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin).
Menurutnya, tantangan yang dihadapi bangsa ini pada tahun 2013 tidaklah ringan. Terutama karena dua tahun ke depan adalah masa yang penuh dengan kompetisi. Presiden berpesan agar masyarakat menjaga diri, tidak larut dalam kompetisi yang tidak jujur,mengumbar keburukan dan kebencian. Ia meminta masyarakat termasuk warga Tionghoa di seluruh tanah air untuk menciptakan suasana yang aman, tentram, damai, dan teduh.
"Marilah kita jauhkan cara-cara berpolitik yang tidak patut seperti kampanye hitam atau black campaigne dan cara-cara lain yang buruk," kata SBY.
Dalam acara ini Presiden hadir bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono, Wapres Boediono dan istri Herawati Boediono, istri Gus Dur, Shinta Nuriyah Wahid dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok. Ada juga beberapa menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II seperti Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mendikbud Muhammad Nuh, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri Parekraf Mari Elka Pangestu, dan Kapolri Jenderal Timur Pradopo.
Para pejabat tinggi negara ini disuguhi tarian dan kebudayaan khas Tionghoa seperti Barongsai dan lagu-lagu berbahasa Mandarin.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantah Gratifikasi, Anas Mengaku Cicil Mobil dari Nazar
Redaktur : Tim Redaksi