JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan Indonesia saat ini sedang mengurangi penggunaan energi fosil menuju energi terbarukanNamun, ia menegaskan, nuklir bukanlah pilihan utama untuk menujang ketahanan energi di dalam negeri.
"Kita mengurangi energi fosil menuju energi terbarukan, tapi tidak semata-mata ke energi nuklir," kata SBY menjawab pertanyaan wartawan saat menyampaikan hasil KTT ke-18 ASEAN di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Minggu (8/5).
Menurut SBY, Indonesia masih kaya akan sumber-sumber energi lain yang bisa digunakan sebagai pengganti minyak bumi
BACA JUGA: KTT ASEAN Tak Bahas Spesifik soal Osama
Energi alternatif itu bisa berasal dari panas bumi, surya, dan air.Dalam kapasitas Indonesia sebagai Ketua ASEAN saat ini, SBY menambahkan, negara ASEAN mempunyai prinsip yang sama terhadap energi nuklir tersebut
Hanya saja, sambungnya, belajar dari kasus meledaknya PLTN Fukushima di Jepang beberapa waktu lalu, negara-negara di ASEAN harus mempertimbangkan betul-betul bila ingin memakai tenaga nuklir
BACA JUGA: ASEAN Sepakat Perangi Bajak Laut
Kesiapan suatu negara harus menjadi pertimbangan utama."Itu adalah pilihan bangsa atau negara yang bersangkutan
BACA JUGA: Al Qaeda Belum Tunjuk Pengganti Osama
Dengan demikian, manakala itu jadi pilihan semuanya harus siap," kata SBY.Kepala negara menambahkan, ketahanan energi dan ketahanan pangan menjadi topik kedua yang dibahas dalam forum KTT ASEAN kali iniMenyangkut energi pangan, seluruh ASEAN saat ini sedang merasakan adanya gejolak pangan di tingkat duniaDalam waktu enam bulan terakhir, harga pangan terus meningkat.
"Kita sepakat untuk melakukan kerjasama regional menghadapi ancaman kecukupan pangan terutama harganyaASEAN sepakat untuk betul-betul untuk meningkatkan produksi pangan termasuk produktivitasnya," tutur SBY(ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keanggotaan Timor Leste di ASEAN Diputuskan Akhir Tahun
Redaktur : Tim Redaksi