’’State never sleep (negara tidak pernah tidur),’’ kata SBY saat membuka sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden tadi malam (26/12).
Seluruh menteri hadir dalam rapat yang dilaksanakan pukul 20.00 itu. Agenda utamanya adalah mendengarkan laporan dari menteri koordinator bidang perekonomian dan menteri keuangan terkait dengan implementasi atau pelaksanaan APBN 2012.
’’Negara dan pemerintah harus terus bekerja. Misalnya, banyak yang bertugas di rumah sakit, di jalan-jalan mengatur lalu lintas, memberikan pelayanan publik,’’ imbuh SBY.
Dia memahami bagi sebagian kalangan, akhir Desember ini dilihat sebagai libur besar. Ada empat hari libur bersama yang terulang dua kali dalam waktu berdekatan. Yang pertama 22–25 Desember. Kemudian terulang pada 29 Desember 2012–1 Januari 2013.
Karena itu, banyak yang memutuskan untuk mengambil cuti pada 26–28 Desember. Dengan begitu, total liburnya menjadi 11 hari. Bagi SBY, pemerintah tidak boleh ’’terlena’’ dengan musim libur panjang itu. ’’Bagi kita, justru tiga hari ini kita gunakan sebaik-baiknya,’’ tegasnya.
Dilaksanakannya sidang kabinet paripurna tadi malam seolah ingin membuktikan komitmen presiden bahwa ’’state never sleep’’. Bahkan, pada hari ini (27/12) presiden kembali mengadakan sidang kabinet paripurna. Agendanya, mendengarkan pertimbangan dan rekomendasi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) atas perkembangan setahun ini dan tahun yang akan datang.
Isu yang dibahas mencakup ekonomi, kesejahteraan rakyat, politik, hukum, dan keamanan. SBY menyebut, masa pemerintahannya memang tinggal dua tahun lagi. Tetapi, dia optimistis masih banyak agenda yang bisa dikerjakan dalam dua tahun itu. ’’Kalau dimaknai positif, masih banyak yang bisa kita kerjakan hingga 2014,’’ katanya.
Selain paparan Wantimpres, sidang kabinet paripurna hari ini dilanjutkan dengan observasi dan rekomendasi dari Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto.
Laporan UKP4 itu akan menyoroti implementasi kabinet dan para menteri dalam menjalankan kebijakan pemerintah tahun ini. ’’Termasuk apa yang saudara lakukan untuk menjalankan instruksi presiden, baik tertulis maupun lisan. Tapi, detailnya disampaikan nanti pada Januari,’’ tegas SBY.
Sidang kabinet ternyata hanya berlangsung 1 jam 10 menit. Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, secara keseluruhan perkiraan pemerintah tidak terlalu jauh meleset. Dia menyebut, untuk rencana penerimaan negara Rp 1.358,2 triliun, diperkirakan sudah tercapai Rp 1.344,5 triliun (98,2 persen). ’’Tapi, ini baru outlook, masih belum final,’’ ujar Hatta.
Dia menambahkan, total realisasi belanja dari APBN diperkirakan di atas 97 persen. ’’Ini juga masih belum selesai. Perhitungan realisasi subsidi BBM, misalnya, belum selesai,’’ ungkapnya.
Mengenai tingkat pertumbuhan ekonomi, Hatta menyebut penghitungannya di BPS juga belum selesai. ’’Tapi, tidak akan kurang dari 6,3 persen,’’ tandasnya. (pri/c7/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rizal Mallarangeng Melebar, Demokrat Sedih
Redaktur : Tim Redaksi