SBY Tak Ingin Pembakar Hutan Bebas Tanpa Hukuman

Senin, 17 Maret 2014 – 01:24 WIB

jpnn.com - PEKANBARU - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta pemerintah daerah di Riau tidak saling menyalahkan dalam menangani bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Hal itu disampaikan Presiden Yudhoyono saat bertemu jajaran pemda, polres, polsek dan pemilik perusahaan di Pekanbaru, Riau, Minggu, (16/3).

Menurutnya, kejujuran adalah salah satu faktor penting dalam penanganan bencana asap di wilayah itu. "Marilah kita bersatu dalam pemahaman dan kesadaran. Kalau kita membelokkan isu, tidak jujur dan tidak terbuka sampai kapanpun bencana asap dan kebakaran tidak akan pernah diatasi," ujarnya.

BACA JUGA: Jokowi Capres, Bukti Ada Regenerasi di PDI Perjuangan

Presiden juga meminta pemda setempat memberi batasan yang jelas bagi perusahaan-perusahaan di wilayah Riau agar tidak sampai melanggar aturan. Sementara itu, untuk para petani perlu diberi peralatan tambahan agar tidak memperluas lahan dengan cara membakar lahan.

Meski demikian, Presiden Yudhoyono mengungkapkan itu baru sepertiga dari solusi yang bisa dilakukan pemerintah. Selebihnya, kata dia, penegakan hukum adalah hal yang paling penting untuk dilakukan agar dapat memberi efek jera pada pelaku pembakaran hutan. Ia mengaku tak menyangka tahun ini kejadian bencana asap akan terjadi lagi di Riau.

BACA JUGA: Gempar: Rakyat Riau Dipaksa Hirup Racun

"70 persen biang keladinya karena ada yang membakar. Kalau yang membakar ini bebas merdeka tidak dapatkan sanksi setimpal, tidak ada efek jeranya, di belakangnya ada yang biayai, maka berapa ratus miliar uang kita tiap tahun yang habis karena bencana ini akan datang lagi dan lagi. Ratusan miliar itu sebenarnya kita bisa gunakan untuk kepentingan lain," tegasnya.

Presiden Yudhoyono juga mengatakan, seharusnya oknum pembakar hutan dan lahan menyadari bahwa Riau salah satu provinsi yang istimewa di Indonesia karena memiliki nilai sejarah yang tinggi. Bencana asap ini, kata dia, mencoreng nama Riau yang terkenal telah melahirkan bahasa Melayu itu.

BACA JUGA: Inilah Penjelasan Prabowo Tentang Perjanjian Batu Tulis

" Saya tidak suka kalau ada yang menyatakan ini terjadi karena alam semata, cuaca ekstrem, lahan gambut terbakar dengan sendirinya. Saya tidak percaya. Ini karena ada yang membakarnya. Ini bukan seperti di Australia dan California. Banyak kelebihan Riau, tapi kita kurang pandai mensyukuri dan kurang bijak memelihara, harusnya kita jaga bersama," tandas Presiden.(flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Khawatir Jokowi Akan Jadi Presiden Boneka


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler