SBY tak Mungkin Jadi Ketum Demokrat

Senin, 25 Maret 2013 – 12:10 WIB
JAKARTA - Sejumlah pimpinan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Demokrat (PD) menyatakan dukungan bulat kepada Ketua Majelis Tinggi PD, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menjadi ketua umum baru.

Namun, bagi Ketua DPP PD, Sutan Bhatoegana, wacana itu hanya sebagai bentuk nuansa demokrasi. Artinya semua pasrah kepada SBY. Namun pada akhirnya akan muncul ketua umum baru, tetapi bukan SBY. Sebab terlalu banyak yang harus dipikirkannya.

Selain itu banyak pula kader yang bersedia menduduki posisi yang ditinggal Anas Urbaningrum. "Terlalu banyak pula kader Demokrat yang siap sebenarnya kenapa harus SBY?" ujar Sutan di DPR, Jakarta, Senin (25/3).

Selain SBY nama Ani Yudhoyono juga dicalonkan sebagai ketua umum partai berlambang segitiga mercy tersebut.
SBY kata Sutan, menghargai dukungan tersebut. Akan tetapi hal itu tidak akan terjadi.

"Karena saya tahu, SBY dulu mengatakan jangankan beliau dan keluarga, ia juga mengimbau kepada para kader-kader lain ketika ada Pilkada, jangan memanfaatkan ketika suami mau lengser persiapkan istrinya atau anaknya," terang dia.

Selain itu menurutnya aneh apabila SBY dan Ani menjadi ketua umum PD. Apalagi Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas menjadi Sekretaris Jenderal PD. "Mas Ibas Sekjen, Lalu Ibu Ani atau Pak SBY menjadi ketua umum, apa kata dunia? Macam enggak punya orang lain pula," ucap Sutan.

Bahkan pria kelahiran Pematang Siantar tersebut menerangkan, SBY lebih baik berada di posisinya sekarang. "Lebih mantap menurut saya menjadi ketua Majelis Tinggi, ketua Dewan Pembina. Itu lebih asyik," kata dia.

Saat disinggung siapa yang pantas menjadi ketua umum, Sutan mengatakan yang layak adalah orang yang lama, berjasa, berkeringat dan punya track record baik dan tidak berada di dalam jaring laba-laba orang yang bermasalah sekarang ini. "Bayangkan saja satu hari dilantik, bermasalah lagi, kembali KLB lagi," tandasnya. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Arahkan KLB PD Berlangsung Teduh

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler