SBY Tegaskan Anas Tetap Ketum PD

Minggu, 17 Februari 2013 – 16:05 WIB
SBY dan Anas duduk berdampingan di forum Rapimnas Partai Demokrat di Jakarta, Minggu (17/2). Foto: Ade Sinuhaji/JPNN
JAKARTA - Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat tidak membahas mengenai pelengseran terhadap Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Ketua DPP Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin mengunkapkan bahwa dalam dalam Rapimnas yang digelar tertutup,  Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan bahwa Anas tetap menjadi Ketua Umum Demokrat.

"Enggak ada geser-geser. Kita dukung Majelis Tinggi," kata Didi Irawadi di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (17/2).

Menurut Didi, pendapat yang disampaikan sesama kader Demokrat agar Anas diganti merupakan aspirasi mereka saja. Ia menilai hal itu sebagai suatu hal yang wajar. "Kita semua mendukung keputusan Majelis Tinggi. Kalau ada dinamika ini partai demokratis, jadi wajar saja," kata Didi.

Seperti diketahui, politisi Demokrat, Ruhut Sitompul mengatakan seluruh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) mendukung agar Ans Urbaningrum dicopot dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. "Ada 33 DPD yang mendukung Ketua Umum diganti, berarti mutlak," kata Ruhut.

Menurut Ruhut ada empat hal yang bisa membuat Anas mundur sebagai Ketua Umum yakni Majelis Tinggi, dukungan dua per tiga suara DPD, putusan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait status Anas dan keputusan Anas sendiri untuk mundur. "Jadi kalau ksatria harus mundur lah dia," kata Ruhut.

Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat,  Ulil Abshar Abdalla menilai nahkoda baru penting bagi Demokrat.

"Nahkoda tertinggi kita tentu pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini tetap ada nahkoda kedua, yang itu akan menjadi cover Partai Demokrat yang dilihat publik ya dan nahkoda itu penting," kata Ulil di Jakarta, Jumat (15/2).

Ulil menerangkan, Rapimnas Demokrat menunjukkan bahwa Demokrat mempunyai niatan untuk melakukan penyelamatan. Namun apakah nanti menjadi Kongres Luar Biasa (KLB) atau tidak, Ulil mengaku tidak tahu.

"Saya tidak bisa mengatakan kalau mendorong ke sana (KLB), tetapi kalau misalnya dari forum itu (Rapimnas) muncul keputusan untuk membawa figur baru, Alhamdulillah sekali," ucap Ulil. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Diterpa Prahara, Ibas Yakin Demokrat akan Bertahan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler