SBY Terima Doktor Kehormatan di Malaysia

Rabu, 19 Desember 2012 – 03:38 WIB
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bakal kembali menerima gelar doktor kehormatan. Kali ini gelar diberikan oleh Universitas Utara Malaysia dan rencananya disampaikan hari ini oleh Seri Paduka Baginda Yang Dipertuan Agung Malaysia.

"Presiden akan menerima gelar doktor kehormatan, Honoris Causa Doctor of Philosophy in Leadership of Peace, yang dianugerahkan Universitas Utara Malaysia," kata Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah, Selasa (18/12). SBY bertolak dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma kemarin siang dan tiba pukul 16.00 waktu setempat.

Tadi malam, presiden langsung melakukan pertemuan empat mata dengan dengan PM Malaysia Mohd Najib bin Abdul Razak. Pertemuan dilanjutkan dengan konsultasi tahunan ke-9 antara Indonesia dan Malaysia dengan didampingi delegasi masing-masing negara.

Sebelumnya, SBY menyatakan akan membawa persoalan penghinaan terhadap mantan Presiden B.J. Habibie dalam pertemuan tersebut. Seperti diketahui, Habibie disebut sebagai pengkhianat bangsa oleh mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainudin Maidin dalam artikel di media Malaysia, Utusan Online. "Menurut saya tidak etis, melebihi kepatutannya, dan itu bisa mengganggu hubungan baik antara Malaysia dan Indonesia," katanya.

Dari Kuala Lumpur, SBY dan rombongan akan melanjutkan perjalanan ke New Delhi, India. Presiden akan menghadiri acara sesi pleno KTT ASEAN"India. Selain itu, dijadwalkan pertemuan dengan perwakilan peserta Simposium Internasional 2012 Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia (PPI Dunia) di New Delhi.

"Kehadiran presiden merupakan wujud komitmen Indonesia untuk terus memajukan kerja sama dan kemitraan ASEAN dan India," kata Faizasyah. Selain itu, pertemuan dimanfaatkan untuk menetapkan visi masa depan hubungan ASEAN-India.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, prospek kerja sama ASEAN"India masih cukup besar meski pertumbuhan ekonomi India sedikit melambat. Salah satunya adalah pasar minyak kelapa sawit India yang dianggap salah satu yang terbesar. "Jadi sangat kuat market kita di situ. Saya optimistis hubungan itu terus meningkat," katanya. (fal/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aspek Bisnis Jangan Lalaikan Perlindungan TKI

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler