Mungkin Anda tidak akan terlalu terkejut dengan keputusan saya (soal masa depan). Pada dasarnya, saya memutuskan untuk pensiun di akhir tahun nanti.
Walau pun saya masih mampu bersaing dengan para pembalap terbaik, pada suatu saat akan lebih baik untuk bilang "goodbye." Dan itulah yang saya lakukan musim ini. Bahkan kali ini, (keputusan pensiun) ini mungkin akan untuk selamanya.
Dalam sebulan terakhir, saya merasa tidak yakin kalau saya masih punya motivasi dan energi yang dibutuhkan untuk melanjutkan karir. Bukan style saya untuk melakukan sesuatu yang tidak 100 persen saya inginkan. Dengan keputusan hari ini, saya merasa terlepas dari segala keraguan. Apalagi, ambisi saya untuk berjuang meraih kemenangan dan keasyikan mengemudi mobil didorong dengan semangat berkompetisi.
Tidak perlu disangkal lagi, kami (Mercedes, Red) tidak mencapai target kami untuk membangun mobil yang mampu bersaing berebut gelar juara dunia. Tapi juga sangat jelas kalau saya masih bisa sangat happy dengan pencapaian karir saya secara keseluruhan.
Dalam enam tahun terakhir (tiga tahun istirahat, tiga tahun di Mercedes, Red) saya telah belajar banyak tentang diri saya sendiri. Misalnya, bahwa kita bisa membuka diri tanpa kehilangan fokus. Bahwa mengalami kekalahan adalah lebih sulit sekaligus lebih memberi pelajaran daripada meraih kemenangan.
Kadang, saya tidak menyadari itu di tahun-tahun pertama dulu. Tapi, ini membuat saya lebih mengapresiasi kenyataan, bahwa saya bisa menekuni sesuatu yang saya cintai. Bahwa kita bisa menjalani apa yang kita inginkan.
Tentu saja saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Daimler, Mercedes-Benz, tim, para engineer, dan seluruh mekanik atas kepercayaan yang mereka berikan selama bertahun-tahun kepada saya. Saya juga ingin berterima kasih kepada semua teman, para partner, yang selama bertahun-tahun mendukung saya di arena balap.
Ucapan terima kasih terbesar saya ucapkan kepada Corinna (istri, Red), dan keluarga saya, karena selalu berada di sisi saya. Memberi saya kebebasan untuk menjalani pilihan hidup saya dan berbagi kebahagiaan. Itu sangatlah spesial.
Sekarang, saya ingin berkonsentrasi penuh menghadapi lomba-lomba terakhir musim ini, dan menikmatinya bersama Anda semua. Mari kita bersenang-senang.
Terima kasih.
***
Dalam sesi tanya jawab bersama media, Schumi mengaku kalau dia punya opsi untuk meneruskan karir di F1. Bahkan opsi itu sudah ada sebelum Mercedes memutuskan untuk mengontrak Lewis Hamilton sebagai pengganti.
Ini selaras dengan kabar yang beredar, bahwa Mercedes akhirnya memilih Hamilton karena tak sabar menunggu keputusan Schumi.
Kata Schumi, dia memang sempat lama gamang. Baru ketika Mercedes mengontrak Hamilton, hatinya jadi mantap. "Ketika itu saya tidak yakin dengan diri sendiri. Kadang dalam hidup ini, takdir bisa berkembang dengan sendirinya. Dan itu yang terjadi. Semua terjadi tanpa membuat saya merasa sakit hati maupun menyesal," aku pembalap 43 tahun itu.
Masalah motivasi, tegas Schumi, merupakan yang utama. "Saya dulu bilang ketika kali pertama pensiun pada 2006, bahwa baterai saya sudah habis. Sekarang, baterai saya sudah berada di zona merah. Saya tidak yakin saya bisa menge-charge-nya lagi. Saya merasa, sekarang waktunya untuk merasakan kemerdekaan lagi," tuturnya.
Bagi penggemar, mungkin keputusan Schumi ini agak pahit manis. Pahit karena sang juara dunia tujuh kali mungkin akan benar-benar gantung helm. Manis, karena penggemar mungkin sudah tak ingin lagi melihat Schumi "tersiksa" tak mampu meraih kemenangan.
Jadi, overall, ini mungkin memang ending yang terbaik. Terima kasih Schumi, merdeka! (azrul ananda)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rival Pun Ikut Puji Hart
Redaktur : Tim Redaksi